Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 24 Desember 2025, mengumumkan pemantauan ketat terhadap pola pergerakan saham PT Janu Putra Sejahtera Tbk. (AYAM) dan PT Buana Lintas Lautan Tbk. (BULL). Langkah ini diambil setelah kedua saham tersebut menunjukkan kenaikan harga yang tidak wajar atau Unusual Market Activity (UMA) pada perdagangan Selasa, 23 Desember 2025.
Melalui keterbukaan informasi, BEI menjelaskan bahwa pemantauan UMA bertujuan untuk melindungi investor, khususnya pemegang saham emiten terkait. Meskipun demikian, BEI menegaskan bahwa “Pengumuman Unusual Market Activity (UMA) tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal,” seperti dikutip dari laman resminya.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Pergerakan Saham AYAM
Untuk saham AYAM, perusahaan peternak unggas, informasi terakhir yang dipublikasikan melalui situs BEI adalah penjelasan atas permintaan bursa pada 11 Desember 2025. Terkait UMA ini, BEI menyatakan, “Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham AYAM tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.”
Data pasar menunjukkan, saham AYAM melesat 8,21% menjadi Rp422 per saham pada perdagangan kemarin. Dalam sebulan terakhir, harganya naik 31,06%, dan secara year to date (ytd) telah melonjak 197,18%.
Perhatian Khusus untuk Saham BULL
Situasi serupa juga terjadi pada saham BULL, emiten pelayaran. BEI memberikan perhatian khusus karena volatilitas transaksi yang dianggap tidak wajar. Keterangan terakhir mengenai BULL adalah keterbukaan informasi tanggal 23 Desember 2025, perihal PT Buana Lintas Lautan Tbk. yang menyambut kapal LNG pertamanya.
Pada perdagangan kemarin, saham BULL naik 3,17% ke level Rp390 per saham. Dalam sebulan, saham ini telah menguat 27,45%, dan secara year to date (ytd) mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 214,52%.
Imbauan untuk Investor
Dengan adanya pengumuman UMA ini, BEI mengimbau para investor untuk lebih cermat dalam mengambil keputusan investasi. Investor diharapkan memperhatikan jawaban emiten atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana corporate action emiten jika belum disetujui RUPS, serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari.
