SURABAYA, KOMPAS.com – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memastikan ketersediaan pasokan Bahan Bakar Penerbangan (Avtur) di Bandara Juanda, Surabaya, tetap aman dan terkendali selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Kepastian ini disampaikan setelah BPH Migas melakukan peninjauan langsung ke Surabaya pada Rabu (24/12/2025).
Kepala BPH Migas, Wahyudi Anas, mengungkapkan bahwa berdasarkan data di lapangan, terdapat peningkatan kebutuhan Avtur sebesar 5% dibandingkan kondisi normal sebelum masa libur Nataru. Kenaikan ini sejalan dengan bertambahnya frekuensi penerbangan dan jumlah destinasi pesawat yang beroperasi di Bandara Juanda.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
“Kaitannya dengan peningkatan destinasi pesawat, tadi sudah disampaikan dan dilaporkan, terdapat kenaikan kebutuhan Avtur hingga 5% dari kondisi normal yang dijalankan sebelum adanya libur Natal dan Tahun Baru,” jelas Wahyudi saat meninjau Aviation Fuel Terminal (AFT) Juanda, Surabaya, Rabu (24/12/2025).
AFT Juanda tidak hanya melayani pengisian bahan bakar di Bandara Juanda, tetapi juga berfungsi sebagai titik suplai utama bagi lima AFT lainnya di wilayah Jawa Timur. Kelima lokasi tersebut meliputi Bandara Blimbingsari (Banyuwangi), Abdulrachman Saleh (Malang), Iswahjudi (Madiun), serta Bandara Dhoho (Kediri).
Secara lebih rinci, data kenaikan konsumsi Avtur selama Nataru juga tercatat di beberapa wilayah lain. Jawa Timur mengalami kenaikan 5%, Nusa Tenggara Barat (NTB) sebesar 12%, Nusa Tenggara Timur (NTT) 11%, dan Bali sebesar 2%.
Pasokan Avtur untuk AFT Juanda didatangkan dari Kilang Balikpapan dan Cilacap menggunakan kapal tanker menuju Integrated Terminal (IT) Surabaya di Perak. Dari IT Surabaya, bahan bakar kemudian disalurkan melalui pipa sepanjang 36 kilometer menuju AFT Juanda.
Fasilitas AFT Juanda memiliki kapasitas tangki timbun sebesar 20.000 Kiloliter (kl) yang siap melayani Terminal 1, Terminal 2, dan area kargo. “Di dalam monitoring kami terkait dengan stok, alhamdulillah tadi terjaga kurang lebih 6 hari stoknya dan terus akan dilakukan supply dari Integrated Terminal yang ada di Perak Surabaya secara continue dan Insyaallah tidak mengalami kendala,” papar Wahyudi.
Di sisi lain, Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Iwan Yudha Wibawa, menambahkan bahwa empat bandara utama di wilayahnya mengalami lonjakan signifikan selama periode Satuan Tugas (Satgas) Nataru kali ini. “Dari 14 bandara itu ada empat bandara yang signifikan peningkatannya di Satgas Nataru yaitu Bandara Juanda, Ngurah Rai, kemudian BIL di Lombok, dan di El Tari,” jelas Iwan.
Data realisasi penjualan harian dari AFT Juanda menunjukkan peningkatan yang konsisten. Rata-rata penjualan harian pada Nataru 2024 tercatat sebesar 695 kl, sementara realisasi harian saat ini di tahun 2025 telah mencapai 759 kl. Angka ini diproyeksikan akan terus meningkat, dengan estimasi mencapai 795 kl per hari pada puncak masa liburan.
Untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi Avtur, Iwan memastikan seluruh tim operasional di lapangan telah disiagakan penuh 24 jam. Pihaknya menjamin layanan pengisian bahan bakar akan tetap optimal, bahkan jika terjadi perubahan jadwal atau penambahan penerbangan mendadak, termasuk penerbangan malam. “Tim satgas aviation region Jatimbalinus siap 24 jam untuk menyiasati dinamika yang terjadi, lonjakan maupun layanan. Misalnya yang tadinya nggak ada reguler malam di BIL itu, sekarang sudah ada reguler malam untuk layanan,” tandas Iwan.






