Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta mencatat peningkatan signifikan dalam upaya rehabilitasi penyalahgunaan narkotika sepanjang tahun 2025. Data terbaru menunjukkan, sebanyak 8.865 orang telah menjalani rehabilitasi, meningkat 24,21 persen dibandingkan tahun 2024 yang hanya mencapai 6.718 orang.
Kepala BNNP DKI Jakarta, Awang Joko Rumitro, mengungkapkan rincian dari angka rehabilitasi tersebut. “Sehingga terjadi peningkatan sebanyak 2.147 orang atau 24,21 persen,” ujar Awang Joko Rumitro, dalam keterangannya, Senin (29/12/2025).
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Dari total 8.865 klien rehabilitasi di tahun 2025, 322 orang di antaranya merupakan kelompok anak usia 13-18 tahun. Sementara itu, 946 orang adalah wanita dan 7.597 orang laki-laki. Para pengguna narkotika ini menjalani rehabilitasi rawat jalan di empat klinik milik BNNP DKI Jakarta.
BNNP DKI Jakarta berhasil melampaui target rehabilitasi rawat jalan. Dari target 387 orang, BNNP DKI Jakarta merehabilitasi sebanyak 1.142 orang pada tahun 2025, menunjukkan kenaikan sebesar 295 persen.
Penindakan Hukum dan Barang Bukti
Di bidang penindakan hukum, BNNP DKI Jakarta bersama jajaran BNNK juga menunjukkan kinerja yang meningkat. Mereka berhasil mengungkap 40 kasus, jauh melampaui target awal 17 kasus. Dari penindakan tersebut, 39 orang tersangka ditangkap, terdiri atas 33 pria dan 6 perempuan.
Awang Joko Rumitro menambahkan, “Adapun barang bukti yang berhasil diamankan yaitu sabu seberat 7,6 kilogram, ganja seberat 8,2 kilogram, ganja sintetis seberat 43,9 gram, dan ekstasi sebanyak 98 butir.”
Deteksi Dini dan Pencegahan di Lingkungan Pendidikan
Sepanjang tahun 2025, BNNP DKI Jakarta juga gencar melaksanakan deteksi dini melalui tes urine. Sebanyak 28.255 orang dari berbagai kalangan (swasta, pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat umum) telah menjalani tes, dengan hasil 62 orang dinyatakan positif narkoba.
Dari 62 orang yang positif, 24 orang berasal dari kalangan siswa SMP dan SMA, 2 orang dari kalangan pemerintah, dan 36 orang dari masyarakat. Selain itu, upaya pencegahan melalui kegiatan skrining di lingkungan pendidikan telah menjangkau 19.381 siswa. Hasil skrining menunjukkan 132 siswa pernah mengonsumsi narkoba.
“Sehingga sebanyak 156 siswa (0,80 %) telah terpapar narkoba,” imbuh Awang.
Pemberdayaan Masyarakat dan Pelatihan Soft Skill
Dalam upaya pemberdayaan masyarakat untuk menanggulangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, BNNP DKI Jakarta membentuk program ketahanan keluarga. Program ini melibatkan 10 keluarga di Kelurahan Kota Bambu Selatan (Kampung Boncos) serta 10 keluarga dan 4 pengurus PKK di Kelurahan Kedaung Kali Angke (Kampung Ambon).
Selain itu, BNNP DKI Jakarta juga meningkatkan pelatihan soft skill bagi guru bimbingan konseling (BK). Sebanyak 24 guru di Kelurahan Kota Bambu Selatan (Kampung Boncos) dan 43 guru di Kelurahan Kedaung Kali Angke (Kampung Ambon) telah mengikuti pelatihan ini, sebagai bagian dari strategi pencegahan di sekolah.






