Berita

Andre Rosiade Terobos Jalur Ekstrem Bawa 3.000 Sembako untuk Korban Banjir Agam

Advertisement

Agam, Indonesia – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, menunjukkan komitmen kuatnya terhadap korban bencana banjir bandang di Kabupaten Agam dengan mendatangi langsung Kecamatan Matur. Kunjungan ini tidak hanya menjadi ajang dialog dan penyerapan aspirasi, tetapi juga penyaluran bantuan serta penegasan komitmen pemerintah pusat dalam penanganan pascabencana.

Menerobos Jalur Ekstrem Kelok 44

Perjalanan Andre menuju Kantor Wali Nagari Matur Mudik harus melewati jalur ekstrem Kelok 44 yang mengalami kerusakan parah akibat bencana. Sejumlah titik di jalur legendaris ini masih sangat berbahaya, termasuk Kelok 8 yang sempat terputus total dan menyisakan material berat serta akar kayu tumbang. Kondisi serupa juga terjadi di Kelok 42, di mana sebagian tebingnya terban dan rawan longsor. Namun, Andre Rosiade tetap memilih jalur ini demi memastikan bantuan dan perhatian negara hadir langsung di tengah masyarakat terdampak.

Koordinasi Penanganan Pascabencana

Dalam pertemuan dengan warga, Andre didampingi oleh Anggota DPRD Agam Novi Irwan, Camat Matur Efendi Idris, Wali Nagari Matur Mudik Akmal Hamid, dan Ketua PAC Partai Gerindra Kecamatan Matur Andre Andika Pratama. Kehadiran para pemangku kepentingan ini memperkuat koordinasi antara wakil rakyat, pemerintah daerah, dan unsur partai dalam mempercepat penanganan dampak bencana.

Dampak Serius Bencana di Matur

Camat Matur Efendi Idris melaporkan bahwa dampak bencana galodo di Kecamatan Matur sangat serius. Setidaknya enam rumah warga hancur atau rusak berat, dan terdapat korban jiwa di Nagari Matur Mudik, khususnya di Jorong Kuok Tigo Koto. Kerusakan infrastruktur vital seperti jalan, jembatan, dan jaringan irigasi melumpuhkan aktivitas ekonomi warga. Ia menambahkan, rusaknya seluruh akses transportasi membuat aktivitas pertanian terhenti. Banyak sawah dan ladang warga mengalami kerusakan, dan sebagian besar masyarakat masih enggan kembali menggarap lahan karena khawatir terjadi bencana susulan.

“Kondisi ini berdampak langsung terhadap penghidupan warga yang mayoritas bergantung pada sektor pertanian,” ujar Efendi Idris dalam keterangan tertulis, Minggu (14/12/2025).

Apresiasi dan Harapan Warga

Wali Nagari Matur Mudik Akmal Hamid menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kehadiran Andre Rosiade di tengah kondisi sulit ini. Menurutnya, kunjungan tersebut memberikan semangat dan harapan baru bagi warga bahwa negara benar-benar hadir dan tidak membiarkan masyarakat berjuang sendiri.

Bantuan Logistik dan Kebutuhan Darurat

Andre Rosiade menjelaskan bahwa dirinya sengaja melewati Kelok 44 untuk sekaligus menjangkau wilayah Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, mengingat akses utama Padang-Bukittinggi masih terputus akibat bencana. Ia menegaskan bahwa keterbatasan akses tidak boleh menjadi penghalang bagi pemerintah untuk hadir dan memberikan bantuan.

Advertisement

Dalam kunjungan tersebut, Andre menyalurkan 3.000 paket sembako, lima unit genset berkapasitas 6.000 watt untuk kebutuhan listrik darurat, tandon air, mesin chainsaw, dan pompa air. Bantuan ini diharapkan dapat mendukung kebutuhan dasar masyarakat serta proses pembersihan wilayah pascabencana.

Andre juga memastikan bahwa warga Kayu Pontong, Matur Mudik akan segera mendapatkan pasokan air bersih sementara melalui hidran air yang disediakan oleh Direktorat Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum. Upaya ini diharapkan meringankan beban masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih akibat rusaknya jaringan distribusi.

Komitmen Pemerintah Pusat untuk Sumatera Barat

Lebih lanjut, Andre Rosiade menegaskan komitmen serius pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dalam membenahi Sumatera Barat pascabencana galodo. Ia meminta masyarakat tidak khawatir terhadap kondisi infrastruktur yang rusak karena seluruhnya telah masuk dalam perhatian dan perencanaan pemerintah pusat.

Andre menyebutkan bahwa jalan yang rusak, jaringan irigasi yang hancur, hingga rumah ibadah yang terdampak bencana akan dibangun kembali secara bertahap melalui program rehabilitasi dan rekonstruksi. Total anggaran rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana di Sumatera Barat diperkirakan mencapai Rp 13,52 triliun, yang akan difokuskan untuk pemulihan infrastruktur serta kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

Menanggapi laporan kerusakan jalan provinsi dan kabupaten di wilayah Matur, Andre memastikan seluruhnya akan ditangani pemerintah. Ia menegaskan bahwa pembangunan kembali jalan, jembatan, normalisasi sungai, serta infrastruktur pendukung lainnya menjadi tanggung jawab negara dan akan diurus secara menyeluruh agar aktivitas masyarakat dapat kembali berjalan normal secepat mungkin.

Advertisement