Amerika Serikat (AS) memastikan serangan militernya ke Nigeria telah mendapat persetujuan dari pemerintah setempat. Di sisi lain, Pemerintah Nigeria menyatakan bahwa mereka turut serta dalam operasi tersebut.
Serangan yang dilancarkan AS pada Hari Natal lalu, 25 Desember 2025, menargetkan kamp ISIS di wilayah barat laut Nigeria. Presiden Donald Trump sebelumnya menyebut operasi ini secara spesifik menyasar kelompok teroris tersebut.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
“Serangan ini sudah disetujui Pemerintah Nigeria,” kata seorang pejabat Pentagon yang meminta namanya dirahasiakan, pada Jumat (26/12) seperti dikutip dari AFP. Namun, pejabat tersebut tidak merinci apakah Nigeria terlibat langsung dalam pelaksanaan serangan.
Secara terpisah, Pemerintah Nigeria mengklaim bahwa serangan AS pada Kamis lalu merupakan operasi gabungan. Nigeria bahkan disebut telah memberikan informasi intelijen krusial kepada AS untuk mendukung operasi tersebut.
Wilayah barat laut Nigeria sendiri telah menjadi pusat krisis keamanan yang serius. Sejak tahun 2009, kelompok-kelompok bersenjata melancarkan pemberontakan di kawasan itu, menyebabkan peningkatan kasus penculikan dan penyergapan dalam beberapa waktu terakhir.
Kondisi keamanan di Nigeria menjadi perhatian AS karena dugaan bahwa komunitas Kristen menjadi korban utama. Kendati demikian, analisis independen dan Pemerintah Nigeria menegaskan bahwa target serangan kelompok bersenjata juga mencakup umat beragama lain, tidak hanya Kristen.






