Sambal Bakar Indonesia Group (SBIG) mengumumkan langkah strategisnya dalam memperluas dominasi di industri kuliner nusantara dengan mengakuisisi merek produk sambal siap saji dalam kemasan, “Eat Sambel”. Akuisisi ini menjadi bagian dari upaya SBIG untuk memanfaatkan perkembangan teknologi digitalisasi dan modernisasi pemasaran cita rasa lokal.
Industri kuliner di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan signifikan, dengan berbagai inovasi dalam menghadirkan masakan dan rasa lokal ke pasar yang lebih luas. SBIG, yang dikenal dengan bisnis kuliner berbasis sambal, melihat potensi besar dalam integrasi antara warung makan fisik dan produk kemasan.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Co-Founder Sambal Bakar, Benjamin Jusuf Eklesia Master Adhisurya, menegaskan bahwa grupnya masih fokus pada bisnis Food and Beverage (FnB). “Sambal Bakar group masih fokus dalam bisnis FnB dengan Outlet Sambal Bakar mencapai 29 dan siap menambah 10 cabang baru,” ujar Benjamin dalam dialognya dengan Shafinaz Nachiar di program Closing Bell CNBC Indonesia pada Selasa (23/12/2025).
Seiring dengan akuisisi “Eat Sambel”, SBIG juga bersiap untuk memperlebar jangkauan bisnis makanan khas nusantara ke berbagai kota di seluruh Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi SBIG sebagai pemain utama dalam segmen kuliner sambal, baik melalui gerai fisik maupun produk siap saji yang mudah diakses konsumen.
Strategi pengembangan bisnis kuliner berbasis sambal ini diproyeksikan akan membuka peluang pasar baru dan mempercepat penetrasi produk-produk SBIG di tengah persaingan industri yang ketat.
