Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengumumkan bahwa sektor industri manufaktur dalam negeri menunjukkan kinerja yang solid dan terus tumbuh sepanjang tahun 2025. Capaian ini menegaskan posisi manufaktur sebagai penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, kontribusi industri pengolahan nonmigas (IPNM) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai 17,27 persen pada triwulan I hingga III tahun 2025. Angka ini diproyeksikan akan terus meningkat pada triwulan IV-2025, seiring dengan penguatan aktivitas produksi dan permintaan di sektor industri.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Kinerja Ekspor dan Investasi yang Mengesankan
Dari sisi perdagangan luar negeri, industri pengolahan nonmigas mencatatkan nilai ekspor kumulatif sebesar 187,82 miliar dolar AS sepanjang Januari hingga Oktober 2025. Angka ini setara dengan 80,25 persen dari total ekspor nasional, menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 15,75 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Kontribusi industri manufaktur terhadap capaian ekspor nasional selama ini konsisten mendominasi sehingga berperan penting dalam upaya menjaga kinerja neraca perdagangan Indonesia,” ujar Menperin Agus Gumiwang dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (31/12).
Tidak hanya ekspor, realisasi investasi IPNM juga menunjukkan performa positif. Pada triwulan III tahun 2025, investasi di sektor ini mencapai Rp552 triliun, atau 38,49 persen dari total investasi nasional. Capaian ini turut menyerap 20,31 juta tenaga kerja hingga Agustus 2025, sekitar 13 persen dari total tenaga kerja nasional.
Menurut Menperin, angka-angka tersebut merefleksikan tingkat kepercayaan investor yang tetap kuat terhadap prospek industri nasional, meskipun di tengah dinamika ekonomi global yang penuh tantangan. “Capaian itu menunjukkan tingkat kepercayaan investor yang tetap kuat terhadap prospek industri nasional, di tengah dinamika ekonomi global yang masih penuh tantangan,” tegasnya.
Potensi Ekspansi dan Pertumbuhan Sektoral
Meski kinerja industri positif, tingkat utilisasi industri pengolahan nonmigas pada Januari hingga Oktober 2025 masih berada di kisaran 61,2 persen. Angka ini mengindikasikan adanya ruang ekspansi yang besar untuk mengoptimalkan kapasitas produksi nasional.
Agus Gumiwang juga menyoroti bahwa pertumbuhan industri pengolahan nonmigas telah melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sejak triwulan II-2025, dan diproyeksikan akan terus berada di atas pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV-2025.
Secara sektoral, beberapa subsektor industri pengolahan nonmigas mencatatkan pertumbuhan yang kuat, melampaui rata-rata pertumbuhan ekonomi. Subsektor tersebut meliputi:
- Industri logam dasar, dengan pertumbuhan tertinggi sebesar 16,04 persen.
- Industri mesin dan perlengkapan, tumbuh sebesar 9,97 persen.
- Industri pengolahan lainnya, serta jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan, tumbuh sebesar 9,55 persen.
Selain itu, subsektor lain seperti industri kulit dan alas kaki, industri barang logam dan elektronik, industri tekstil dan pakaian jadi, industri kertas, percetakan, serta industri furnitur juga menunjukkan kinerja solid dengan pertumbuhan di kisaran 1 hingga 5 persen.






