Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengumumkan rencana pembangunan pabrik pakan ayam terintegrasi dan pabrik susu di Aceh. Proyek strategis ini merupakan hasil pertemuan dengan Gubernur Aceh Muzakir Manaf, yang bertujuan untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan mewujudkan kemandirian pangan di Bumi Serambi Mekkah.
Amran menjelaskan, pembangunan dua fasilitas vital ini akan sepenuhnya didanai oleh investor swasta, bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Aceh. Kementerian Pertanian (Kementan) akan berperan sebagai pemberi izin dan rekomendasi untuk kelancaran proyek tersebut.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Dukungan Penuh Kementan untuk Investasi Swasta
“Pabrik pakan, peternakan ayam dari hulu. Jadi ada dia investornya. Kemudian pabrik susu, dua itu kita support di Aceh,” kata Amran saat ditemui di Jakarta, Selasa (23/12/2025).
Ia menambahkan, keterlibatan investor swasta ini berarti pembangunan proyek di Aceh tidak akan menggunakan alokasi dana dari Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Hal ini berbeda dari rencana awal yang sempat menempatkan Aceh sebagai salah satu penerima dana Danantara untuk pembangunan pabrik pakan ayam.
“Dia (Pemda dengan investor) yang akan urusi peternakannya, hulu ke hilir. Kita rekomendasi. Jadi nanti untuk pakan, doc (day ols chick) dia bangun sendiri. (Dana) Bukan dari Danantara,” jelas Amran.
Pergeseran Alokasi Dana Danantara
Dengan adanya inisiatif pembangunan mandiri oleh Aceh melalui investor swasta, Kementan memutuskan untuk mengalihkan alokasi anggaran Danantara yang semula diperuntukkan bagi Aceh ke daerah lain. “Jadi yang satu kita tarik ke timur. Lebih bagus. Kita renvana 12 titik pembangunan pabrik pakan,” ungkap Amran.
Kementan sendiri telah memetakan 13 daerah sebagai lokasi tahap pertama pembangunan pabrik pakan. Daftar daerah tersebut meliputi:
- Aceh
- Riau
- Sumatera Selatan
- Lampung
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Gorontalo
- Sulawesi Selatan
- NTB
- NTT
- Papua Selatan
- Jawa Timur
