Sejarah Muara Beliti Musi Rawas, Ada Sebuah Keramat Kini Dijadikan Nama Pasar

oleh
oleh
Nama Pasar Metau diambil dari salah satu keramat yang ada di Dusun Muara Beliti yakni Keramat Metau yang merupakan makam Tuan Mandi Api.
Pasar Metau di ibukota Kecamatan Muara Beliti diambil dari nama salah satu keramat.

MUREKS.CO.ID – Pasar Metau menjadi icon di ibukota Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan. Nama Pasar Metau diambil dari salah satu keramat yang ada di Dusun Muara Beliti yakni Keramat Metau.

Konon menurut cerita, Dusun Muara Beliti pernah disinggahi Si Pahit Lidah yang menikah dengan Tuan Gadis keturunan Raja Tuan Ratu Sinuhun di Negeri Mojomanis pada masa Kerajaan Mataram Jawa.

Di Dusun Muara Beliti terdapat sebuah makam yang dipercaya masyararakat sebagai Keramat Metau di tepi Sungai Kelingi sebelah Ulu Metau Tanah Marga Proatin Lima.

Baca Juga :Kisah Bujang Bekorong Menikah dengan Bidadari, Saat Mengembara Permaisuri Dibunuh, Hidup Kembali pada Malam Jumat

Dikutip dari buku Sejarah, Legenda dan Cerita Rakyat Kabupaten Musi Rawas, Dusun Muara Beliti merupakan asal Marga Proatin Lima berasal dari Puyang Mandi Api.

Menurut cerita orang tua, Puyang Mandi Api berasal dari Keturunan Raja Tuan Ratu Sinuhun di Negeri Mojomanis pada masa Kerajaan Mataram Jawa.

Ratu Sinuhun mempunyai 9 anak terdiri dari 8 orang putra dan 1 orang putri. Namun dari 9 anak tersebut hanya dua yang diketahui namanya. Yakni seorang putra bernama Tuan Mandi Api mendapat julukan Penjaga Metau dan seorang putri bernama Tuan Gadis.

Baca Juga :Sejarah Keramat Moneng Tekending di Musi Rawas, Asal Mula Desa Muara Kati, Begini Ceritanya

Kemudian diriwayatkan, Putri Ratu Sinuhun bernama Tuan Gadis bersuamikan seorang pengembara sakti dikenal dengan sebutan Si Pahit Lidah.

Nah dalam menjalani kehidupan keluarga, suatu hari Si Pahit Lidah sangat menginginkan makan buah Mojomanis.
Kala itu istrinya Tuan Gadis mengatakan bahwa buah Mojomanis yang ada di rumah.

DAPATKAN INFORMASI LAINNYA DI GOOLGE NEWS