Kisah Bujang Bekorong, Cerita Rakyat dari Muara Kati Musi Rawas, Menikah dengan Bidadari Bungsu dan Menjadi Raja

oleh
oleh
Setelah bertemu dengan Bidadari Dewi Bungsu dari Khayangan, Bujang Bekorong membangun rumah tangga yang telah lama diimpikannya.
Setelah bertemu dengan Bidadari Dewi Bungsu dari Khayangan, Bujang Bekorong membangun rumah tangga yang telah lama diimpikannya.

Dehe Enam bertingkah laku seenaknya di kerajaan yang sementara waktu dipimpin Dewi Bungsu. Dengan sikap Dehe Enam yang selalu, membuat jengkel Dewi Bungsu berusaha untuk membiarkannya.

Karena la sangat memikirkan kandungannya yang sudah memasuki usia 9 bulan yang menurut hitungan normal sudah menunggu harinya.

Baca Juga :SMAN di Lubukllinggau Kekurangan Murid, di Muratara 2 SDN Tutup, Ada Apa ini

Saat yang dinanti pun tiba, Dewi Bungsu melahirkan, Dehe Enam berusaha menolong Dewi Bungsu dengan caranya sendiri.

Ternyata Dehe Enam sudah merencanakan niat jahatnya kepada Dewi Bungsu. Dewi Bungsu akhirnya melahirkan seorang putra. Dalam ketidak berdayaan Dewi Bungsu, Dehe Enam melancarkan aksinya dengan cara membunuh Dewi Bungsu.

Sementara putranya dirawat oleh pembantu tua yang bekerja di bagian dapur. Untuk menghilangkan kecurigaan Sang Raja nantinya, Dehe Enam menanam jasad Dewi Bungsu dan jasad seekor anjing yang menyatakan kuburan putranya.

Baca Juga :Sejarah Tari Silampari Musi Rawas, Bidadari Mandi ke Bumi Bertemu Pemuda Curup

Namun Dewi Bungsu yang merupakan keturunan khayangan jasadnya kembali ke khayangan dengan selamat.
Sepeninggal Dewi Bungsu, kerajaan dikuasai Dehe Enam dan kaki tangannya. Sementara putra Dewi Bungsu mulai besar dan diberi nama Budak Bosok.

Setiap malam Jum’at dikisahkan Dewi Bungsu turun dari khayangan menemui putranya Budak Bosok. Pertemuan mereka tidak ada yang mengetahuinya, saat bertemu inilah Dewi Bungsu dapat melepaskan kerinduannya dengan putra yang dikasihinya.

DAPATKAN INFORMASI LAINNYA DI GOOLGE NEWS