Kisah Bujang Bekorong, Cerita Rakyat dari Muara Kati Musi Rawas, Mengembara Mencari Jodoh Bidadri

oleh
oleh
Bujang Bekorong merupakan cerita rakyat dari Desa Muara Kati Kecamatan Tiang Pungpung Kepungut (TPK) Kabupaten Musi Rawas
Ilustrasi:Pixaby

Tanpa banyak mengeluh Bujang Bekorong melanjutkan pengembaraannya. Dia melewati imbe yang terkadang belum terjamah oleh manusia, naik bukit turun bukit, lembah dengan tantangan yang sudah pasti di depan mata.

Siang berganti malam, waktu terus berjalan maju tanpa mundur meninggalkan memori yang tersimpan. Dengan letihnya Bujang bekorong beristirahat sejenak di bawah pohon beringin.

Baca Juga :Biji Kopi Terbaik Berawal dari Pemilihan, Cek dan Perhatikan Hal ini

Belum lama beristirahat tanpa diduga ayam beruge berkokok, sebagai pertanda Maligai berada di sekitar tempat tersebut.

Kontan saja kelelahan Bujang Bekorong menjadi semangat yang luar biasa. Ia pun meluaskan pendangannya kesekeliling. Benar saja di balik rerimbunan pohon beringin terlihat telaga yang airnya sangat jernih dan berbau harum.

Bujang Bekorong memastikan bahwa inilah Mahligai yang dikatakan Neneknya. Kebetulan malam yang akan datang ini adalah malam Jumat.

Berarti Bujang Bekorong tidak perlu berlama-lama berada di Maligai tersebut. Bujang Bekorong mempersiapkan segala keperluannya untuk berjaga-jaga dimalam yang akan tiba.

Baca Juga :Mantan Pegawai SPBU di Lubuklinggau Didakwa Gelapkan Uang Rp740 Juta

Bujang Bekorong dengan penuh semangat mulai berjaga diantara semak-semak yang dirasanya aman dari segala gangguan mahkluk hutan.

Air telaga tampak membiru ketika sinar rembulan mulai perlahan pasti mendominasi situasi.  b

DAPATKAN INFORMASI LAINNYA DI GOOLGE NEWS