Kisah Bujang Bekorong, Cerita Rakyat dari Muara Kati Musi Rawas, Mengembara Mencari Jodoh Bidadri

oleh
oleh
Bujang Bekorong merupakan cerita rakyat dari Desa Muara Kati Kecamatan Tiang Pungpung Kepungut (TPK) Kabupaten Musi Rawas
Ilustrasi:Pixaby

MUREKS.CO.ID – Bujang Bekorong merupakan cerita rakyat dari Desa Muara Kati Kecamatan Tiang Pungpung Kepungut (TPK) Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan.

Cerita rakyat ini mengkisahkan perjalanan Bujang Bekorong mencari jodoh setelah mendapat jodoh dari Neneknya.
Dalam pengembaraannya Bujang Bekorong mencari tempat Bidadadri yang turun dari khayangan ke bumi untuk mandi.

Dengan petunjuk apabila Ayam Beruge Putih yang dibawa Bujang Bekorong berkokok, dia harus menghentikan pengembaraannya di suatu tempat. Awal mulanya, Bujang Bekorong tinggal di pondok sederhana bersama Neneknya membuka lahan dan bertani.

Baca Juga :Sejarah Tari Silampari Musi Rawas, Bidadari Mandi ke Bumi Bertemu Pemuda Curup

Bujang Bekorong hari-harinya hanya dihabiskan di dalam pondok. Sesekali turun dari pondok menyempatkan membantu Neneknya dan mandi ke sungai, atau buang hajat.

Pada suatu hari diriwayatkan Bujang Bekorong mengahadap Neneknya untuk mohon izin dan restu akan berjalan. Bujang Bekorong ingin sekali berkeluarga, namun la kurang ada keberanian untuk menemukan calon pendampingnya.

Dengan keberanian yang telah direncanakan Bujang Bekorong berbicara serius dengan Neneknya. Mendengar maksud Cucunya untuk keluar pondok mencari kehidupan baru, sang Nenek berat hati.

Baca Juga :Kejari Lubuklinggau Bidik 3 Kasus Korupsi di Musi Rawas, 1 Naik Penyidikan, Siapa Tersangkanya?

Namun untuk perubahan hidup mungkin lebih baik untuk cucunya, nenek pun tidak keberatan. Sang nenek kemudian memberikan isyarat dengan cerita, andai cucunya ingin mencari pendaping hidup, cobalah menemukan suatu tempat yang namanya Mahligai.

Nenek pun menceritakan bahwa Maligai itu adalah tempat mandinya para bidadari yang turun dari kerajaan langit.
Bidadari khayangan itu turun ke bumi dan mandi di Mahligai setiap malam Jumat. Mendengar cerita neneknya tentang mahligai membuat Bujang Bekorong bersemangat untuk menemukan tempat tersebut.

DAPATKAN INFORMASI LAINNYA DI GOOLGE NEWS