Kisah Bujang Bekorong, Cerita Rakyat dari Muara Kati Musi Rawas, Mengembara Mencari Jodoh Bidadri

oleh
oleh
Bujang Bekorong merupakan cerita rakyat dari Desa Muara Kati Kecamatan Tiang Pungpung Kepungut (TPK) Kabupaten Musi Rawas
Ilustrasi:Pixaby

Di perjalanan, Bujang Bekorong sangat bersemangat melewati imbeh (Rimba), gunung, sungai. Sesekali ia pun harus beristirahat melepas lelah dan dahaga.

Usai sejenak beristirahat Bujang Bekorong melanjutkan pengembaraannya. Di jalan sering kali Bujang Bekorong harus menebas ranting pepohonan yang menghalagi jalannya.

Baca Juga :Pelajar SMP Negeri 1 Lubuklinggau Hanyut, 2,5 Jam Ditemukan, Begini Kondisinya

Seringkali pula Bujang Bekorong harus sembunyi-sembunyi dari binatang buas yang sedang berjalan tak tentu arah.
Tak lama kemudian Bujang Bekorong telah menemukan tempat peristirahatannya di malam yang kian berkuasa.

Di atas dahan yang rindang dengan beberapa kayu yang sengaja dipanlangkan dari dahan kedahan jadilah buat Bujang Bekorong menidurkan tubuhnya.

Ini menjadi salah satu cara Bujang Bekorong untuk menghindari jangkauan binatang buas yang tidak sengaja bertemu dengannya.

Baca Juga :Pelajar SMP Negeri 1 Lubuklinggau Hanyut, 2,5 Jam Ditemukan, Begini Kondisinya

Mata belum juga terpejam, pikiran Bujang Bekorong jauh memikirkan Neneknya yang sendiri di pondok.
Dalam hati Bujang Berkorong memohon kepada yang Kuasa agar dirinya ditunjukan jalan untuk menemukan Maligai.

Paginya, dengan udara yang lembab berembun tidak bisa mengusik tidur pulas Bujang Bekorong yang sangat lelah.
Ia terbangun paksa, sementara ayam beruge putih miliknya masih nangkring di dahan pohon di dekatnya.

Bujang Bekorong bergegas menyiapkan dirinya untuk melanjutkan perjalanan, sambil mencari bahan makanan yang tumbuh di hutan yang bisa dimakan.

DAPATKAN INFORMASI LAINNYA DI GOOLGE NEWS