Diambil dari Nama Ikan yang Diawetkan, Berikut Sejarah Selangit Musi Rawas

oleh
oleh
Dulunya Dusun Selangit kini menjadi Kecamatan Selangit Kabupaten Musi Rawas memiliki sejarah tersendiri. Konon
Salah satu dusun di Selangit yang menjadi Kecamatan Selangit Kabupaten Musi Rawas memiliki sejarah tersendiri. Konon

Ketika tiba di Muara Sungsang, Momot menimbang air laut dengan air Sungai Musi. Setelah ditimbang ternyata air Sungai Musi lebih berat dari air laut.

Demikianiah berulang kali Momot menimbang air disetiap bertemu dengan Muara Sungai. Di Muara Sungai Rawas, Muara Lakitan ternyata Sungai Musi lebih berat timbangannya.

Ketika berada di Muara Kelingi, sungai Kelingi lebih berat dari Sungai Musi, maka pilihannya jatuh pada Sungai Kelingi.

Baca Juga :Yuk Ngopi, Waktu Tepat Menikmati Kopi, Maknyus Tambah Kayu Manis atau Coklat

Di Muara Beliti diketahui timbangan Sungai Kelingi yang lebih berat, pelayaran Momot pun diteruskan ke hulu Sungai Kelingi.

Setelah tiba di Ulak Lebar, Momot berhenti berlayar dan tinggal disana untuk beberapa lamanya. Di Ulak Lebar Momot numpang menetap di rumah Gindo Hilang Tengkuluk.

Lama-kelamaan Gindo yang memiliki putri yang bernama Dayang Ramelay dijodokan dengan Momot.

Tak lama menikah Momot yang tujuannya untuk mengembara memohon ijinkepada metuanya Gindo Hilang Tengkuluk untuk melanjutkan pengembaraan untuk mencari tanah lain untuk menentap.

Baca Juga :Lubuklinggau Masih Kekurangan Dokter Spesialis, 3 Dokter Spesialis Ini Dibutuhkan

Gindo Hilang Tengkuluk tidak dapat mencega maksud Momot dan istrinya. Gindo pun merestui dan berpesan, Momot diminta membawa ayam beruge putih, dan anjing kumbang.

Tujuannya apabila ayam berugo berkokok dan anjing kumbang menggonggong, maka di sanalah Momot dan istrinya harus berhenti.

Sebab itulah suatu pertanda tanah tersebut baik dijadikan tempat tinggal. Pergilah Momot dan istrinya mencari tanah baru.

DAPATKAN INFORMASI LAINNYA DI GOOLGE NEWS