Berita

Zulfa Mustofa Ditunjuk Jadi Pj Ketum PBNU, Gantikan Gus Yahya

Advertisement

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara resmi menunjuk Wakil Ketua Umum Tanfidziyah, Zulfa Mustofa, untuk menjabat sebagai Penjabat (Pj) Ketua Umum PBNU. Keputusan penting ini diambil dalam rapat pleno yang digelar di Jakarta Pusat.

Rapat pleno tersebut memiliki dua agenda utama. “Ada dua agenda rapat pleno ini, yaitu yang pertama penyampaian risalah hasil rapat harian Syuriah tanggal 20 November 2025 Alhamdulillah seluruh peserta rapat pleno bisa menerima dengan baik apa yang diputuskan di rapat harian Syuriah 20 November lalu,” ujar pimpinan rapat pleno PBNU Mohammad Nuh di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025).

Agenda kedua adalah penetapan penjabat ketua umum. “Yang kedua, yaitu penetapan Pejabat Ketua Umum PBNU sisa sekarang ini, yaitu Yang Mulia Beliau Bapak Zulfa Mustofa,” ungkapnya lebih lanjut.

Acara rapat pleno PBNU malam itu dihadiri oleh jajaran lengkap pengurus, mulai dari Pengurus Harian Syuriyah, A’wan, Pengurus Harian Tanfidziyah, Ketua Lembaga PBNU, hingga Ketua Umum Pimpinan Pusat Badan Otonom NU. Pantauan di lokasi, acara dimulai sekitar pukul 20.00 WIB dengan pembacaan doa.

Sejumlah tokoh penting tampak hadir, termasuk Menteri Sosial yang juga Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Ketua PBNU Khofifah Indar Parawansa, Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur), Mohammad Nuh, Muhammad Cholil Nafis, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Wakil Rais Aam Afifuddin Muhadjir, Wakil Rais Aam Anwar Iskandar, Waketum PBNU KH Zulfa Mustofa, dan Menteri Agama Nasaruddin Umar.

Advertisement

Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, dalam sambutannya, membuka rapat pleno dengan lantunan doa dan menyampaikan duka cita atas korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat.

Miftachul Akhyar menekankan pentingnya rapat pleno sebagai bagian dari proses organisasi. “Alhamdulillah malam ini sebagaimana, adalah malam rapat pleno sebagai proses-proses yang harus kita lewati. Sebagaimana awal kita sampaikan bahwa Syuriyah adalah merupakan owner daripada NU. Dan periode ini menjadi sebuah tekad bersama untuk menguatkan supremasi daripada Syuriyah,” katanya.

Ia juga menyinggung pengalaman di periode sebelumnya, khususnya di Jawa Timur, di mana peran Syuriyah terkadang dipengaruhi oleh Tanfidziyah. “Yang mana pada periode-periode sebelumnya yang saya ketahui di Jawa Timur biasanya Syuriyah ini sering dimbujuki Tanfidizyah, ini pengalaman saya di Jawa Timur. Syuriyah selalu dimbujuki Tanfidizyah,” ucapnya, menegaskan bahwa pleno malam itu bertujuan untuk memperkuat peran Syuriyah.

Advertisement