Berita

Polisi Tetapkan Tiga Anak sebagai Pelaku Kematian Santri di Wonogiri, Diduga Akibat Perundungan dan Penganiayaan

Advertisement

Polres Wonogiri telah menetapkan tiga anak sebagai pelaku atau Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) terkait kematian seorang santri berinisial MMA (12) di Pondok Pesantren (Ponpes) Santri Manjung, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Kematian MMA diduga kuat akibat penganiayaan dan perundungan (bullying) yang dilakukan oleh sesama santri.

Kasus ini terungkap setelah korban ditemukan tewas dan hasil penyelidikan mengarah pada tindakan kekerasan. Ketiga pelaku yang juga merupakan santri di pondok tersebut adalah AG (14), AL (14), dan NS (10).

Tiga Pelaku Diamankan, Peran Masing-masing Terungkap

Kasat Reskrim Polres Wonogiri, Iptu Agung Sadewo, menjelaskan bahwa ketiga pelaku telah diamankan. “Pelaku 3 orang kami amankan, di bawah umur semua. AG (14), AL (14), dan NS (10), semua santri pondok. Peran ketiga anak tersebut memukul dan menendang korban. (Statusnya) anak sebagai pelaku,” kata Iptu Agung Sadewo saat ditemui di Mapolres Wonogiri pada Jumat (19/12/2025).

Agung menambahkan, dugaan pengeroyokan terhadap korban terjadi di salah satu kamar di dalam Ponpes pada hari Sabtu (13/12) dan Minggu (14/12) pekan lalu. Pihak kepolisian masih mendalami apakah penganiayaan ini direncanakan atau tidak.

Motif dan Kronologi Penganiayaan

Motif awal penganiayaan diduga karena korban menolak untuk mandi dan mencuci. “Masih kita dalami direncanakan atau tidak. Alasannya karena tidak mau mandi dan mencuci. Beberapa kalinya (melakukan penganiayaan), kami belum bisa memastikan karena kami masih melakukan pemeriksaan intensif, tapi yang jelas akibat dari penganiayaan mengakibatkan korban meninggal dunia,” jelas Agung.

Advertisement

Iptu Agung Sadewo juga mengungkapkan bahwa penganiayaan yang berakibat fatal terjadi pada hari Sabtu (13/12). Sementara itu, pada hari Minggu (14/12) pagi, sebelum orang tua korban datang, menurut pengakuan pelaku, penganiayaan kembali dilakukan oleh AG dan NS terhadap korban.

Luka Lebam dan Coretan di Tubuh Korban

Akibat perundungan dan penganiayaan tersebut, korban mengalami sejumlah luka lebam di sekujur tubuhnya. “Untuk sementara, kami sampaikan luka yang dialami pada bagian dada, kepala, perut, kaki, dan tangan. Pengakuan para pelaku tangan kosong, luka terbuka tidak ada. Ada coretan bekas tipex dan tinta di wajah,” terang Agung.

Polres Wonogiri terus melakukan pemeriksaan intensif terhadap para pelaku dan saksi untuk mengungkap seluruh fakta di balik kematian santri MMA.

Advertisement