Grup musik White Shoes & The Couples Company (WSATCC) membagikan pengalaman tak biasa mereka saat tampil di Soundrenaline Sana Sini 2025. Festival musik yang mengusung konsep city festival dengan format multivenue dan multidistrict ini dinilai memberikan ruang interaksi yang lebih intim antara musisi dan penonton.
Vokalis WSATCC, Aprilia, mengungkapkan rasa senangnya atas format baru festival ini. “Pengalamannya menyenangkan karena ini pertama kalinya kami melihat Soundrenaline dengan konsep yang berbeda dari sebelumnya. Kami bisa langsung bertemu audiens di lingkungan mereka sendiri,” ujar Aprilia pada Minggu, 21 Desember 2025.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Menurut band asal Jakarta ini, Soundrenaline Sana Sini tidak hanya menyuguhkan panggung musik, tetapi juga menjadi jembatan bagi musisi untuk mengenal lebih dekat karakter kota dan budaya lokal. Mereka merasakan langsung bagaimana penonton di setiap kota menikmati musik.
“Kami bisa melihat environment dan budaya mereka, dari datang, makan kuliner khas, sampai melihat bagaimana mereka menikmati musik,” tambah Aprilia.
Konsep multivenue menjadi pembeda utama Soundrenaline Sana Sini. Penonton diajak menjelajahi berbagai titik di kawasan kota, termasuk lokasi-lokasi dengan arsitektur lama yang menawan.
Gitaris White Shoes, Yusmario, menyoroti keunikan ini. “Venue-nya banyak, bisa jalan kaki dari satu panggung ke panggung lain. Banyak juga yang berada di bangunan lama dengan arsitektur bagus, jadi feel-nya sangat berbeda,” jelas Yusmario.
Khusus untuk penampilan di Jakarta, White Shoes & The Couples Company menyiapkan konsep spesial. Drummer John menyebut perbedaan tersebut terlihat dari kostum dan set panggung.
“Kostumnya spesial, desainnya berbeda. Kalau di-zoom, gambarnya wajah kami masing-masing,” ungkap John. Namun, identitas desainer kostum tersebut masih dirahasiakan. “Rahasia,” kata Ricky, gitaris bas White Shoes, singkat.
Penampilan WSATCC di Soundrenaline Sana Sini Jakarta semakin menarik dengan kolaborasi bersama Les Tropicales Combo. Mereka membuka aksi panggung dengan intro instrumental, dilanjutkan dengan lagu “Senja Menggila”, “Windu & Defrina”, “Roman Ketiga”, dan “Oktober”.
Kolaborasi ini berhasil memadukan pop retro dengan sentuhan brass dan perkusi, serta eksplorasi ritme yang menggabungkan unsur modern dan tradisional.
Setelah itu, White Shoes membawakan “Ye Good Ol’ Days” dan “1000 Tahun Lagi”. Nuansa etnik turut dihadirkan melalui lagu daerah “Lembe-Lembe” dan “Tam-Tam Buku”. Menjelang akhir pertunjukan, mereka membawakan materi dari album terbaru “Hey Waktu! Kau Kalah!”.
“Semoga kita bisa bertemu lagi di lain waktu. Jaga diri kalian semua,” pesan Aprilia kepada para penonton.
Sebagai penutup, White Shoes & The Couples Company membawakan lagu-lagu populer seperti “Selangkah ke Seberang” dan “Masa Remaja”. Penampilan mereka diakhiri dengan encore “Aksi Kucing” karya Nien Lesmana, menandai rampungnya kolaborasi bersama Les Tropicales Combo di Soundrenaline 2025.
Soundrenaline Sana Sini Jakarta tahun ini tersebar di tiga distrik utama: Istora District, ASEAN District, dan Blok M District. Di ASEAN District, tepatnya di Taman Kota Peruri, juga diselenggarakan konser tribut soundtrack film ikonik Janji Joni yang dikurasi oleh Nikita Dompas. Acara ini menampilkan Sari (White Shoes & The Couples Company) bersama Ario dan Ale (The Adams), Marcell Thee (Sajama Cut), Bilal Indrajaya, Sir Dandy, David Tarigan, serta musisi lintas generasi lainnya.






