Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menekankan pentingnya stabilitas harga pangan sebagai pilar ketahanan nasional. Penegasan ini disampaikan Ibas saat meninjau langsung kebun cabai dan berdialog dengan petani di Desa Bangunrejo, Ngawi, dalam rangkaian Kunjungan Daerah Pemilihan (Kundapil) pada Rabu (17/12/2025).
Kegiatan bertajuk ‘Kestabilan Harga Pangan sebagai Pilar Ketahanan Nasional’ ini merupakan bagian dari komitmen Partai Demokrat untuk menyerap aspirasi masyarakat serta memastikan kebijakan pangan berpihak pada petani dan konsumen.
Dinamika Harga Cabai dan Tantangan Petani
Dalam dialognya, Ibas mendapatkan gambaran nyata mengenai fluktuasi harga cabai di lapangan. Petani menjelaskan, harga cabai rawit sempat melonjak hingga Rp 100.000-Rp 130.000 per kilogram. Padahal, harga ideal di tingkat petani berada di kisaran Rp 60.000-Rp 70.000 per kilogram agar tetap menguntungkan tanpa membebani masyarakat.
Dengan pola panen dua kali seminggu dan hasil mencapai sekitar 50 kilogram per pekarangan, cabai menjadi komoditas menjanjikan jika dikelola dengan baik. Namun, petani juga menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan pupuk subsidi, serangan hama, hingga kebutuhan modal usaha.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Dewan Penasihat KADIN ini menegaskan bahwa stabilitas harga pangan harus menjadi titik temu antara kepentingan petani dan konsumen. “Jika harga terlalu rendah, petani tertekan. Namun jika terlalu tinggi, masyarakat juga kesulitan. Kita harus mencari harga yang adil dan berimbang,” tegas Ibas.
Menurutnya, mekanisme pasar perlu dijaga tetap sehat, dengan pengawasan pemerintah agar tidak terjadi distorsi yang merugikan salah satu pihak.
Inovasi Lahan Pekarangan dan Dukungan Pemerintah
Ibas juga menyoroti pentingnya pemanfaatan lahan pekarangan sebagai solusi nyata menjaga pasokan cabai dan menekan gejolak harga. Ia mengapresiasi petani Bangunrejo yang mampu berinovasi dengan memanfaatkan lahan non-sawah tanpa mengganggu fungsi pertanian pangan utama.
“Ini contoh berpikir maju, thinking outside the box. Cerita sukses seperti ini harus ditularkan ke desa-desa lain,” ujarnya.
Lulusan S3 IPB University ini menambahkan, Partai Demokrat akan mengawal agar distribusi pupuk lebih adil, akses permodalan diperluas, serta hasil pertanian lokal dapat terserap dengan baik, termasuk untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Kalau bahan pangan bisa langsung dari petani lokal, kualitas terjaga, harga lebih bersahabat, dan petani juga sejahtera,” jelasnya.
Desa sebagai Fondasi Kemajuan Bangsa
Dalam sambutannya di hadapan warga, anggota Dapil Jawa Timur VII ini menegaskan bahwa desa adalah fondasi kemajuan bangsa. Ia mendorong agar pembangunan pendidikan, pertanian, infrastruktur, dan perumahan layak terus diperkuat hingga ke tingkat desa.
Ibas juga membuka ruang aspirasi masyarakat terkait beasiswa pendidikan, program Bedah Rumah (BSPS), serta penguatan irigasi dan alat pertanian, untuk langsung disampaikan ke Partai Demokrat.
Menjelang akhir tahun, Ibas turut menyoroti kondisi harga pangan, di mana harga cabai dan sejumlah kebutuhan pokok lainnya mengalami kenaikan signifikan. Kondisi ini memicu tingginya animo masyarakat terhadap pasar murah di Ngawi. Ia menegaskan pentingnya pengawasan distribusi, operasi pasar yang tepat sasaran, serta penguatan produksi lokal agar ketahanan pangan tetap terjaga.
“Ketahanan nasional dimulai dari dapur rakyat. Jika harga pangan stabil, petani sejahtera, dan masyarakat tenang, maka bangsa ini akan kuat,” pungkas Ibas.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga optimisme, gotong royong, dan semangat kemandirian desa.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Anggota DPRD Kabupaten Ngawi dari Partai Demokrat, Haris Agus Susilo; Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi; Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Ngawi; Kepala UPT Pengelolaan Pasar Daerah; serta Kepala Desa Bangunrejo Lor beserta tokoh masyarakat setempat.






