Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Dedi Prasetyo menyatakan kebutuhan mendesak akan alat berat untuk mempercepat penanganan dampak bencana di sejumlah wilayah Sumatera. Pernyataan ini disampaikan saat apel pemberangkatan pasukan bantuan di Mabes Polri, Jakarta, pada Jumat (26/12/2025).
Sebelumnya, Wakapolri juga telah meninjau kesiapan pasukan dan peralatan yang akan diberangkatkan ke Sumatera. Peninjauan tersebut dilakukan di Mako Polisi Udara, Tangerang Selatan, pada Senin (1/12/2025).
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Kebutuhan Mendesak Alat Berat
Komjen Dedi Prasetyo menjelaskan, proses pembersihan dampak bencana secara manual dengan sekop dan cangkul dinilai memakan waktu terlalu lama. Padahal, kondisi cuaca di wilayah terdampak masih berpotensi hujan dan memicu banjir susulan, yang dapat menghambat upaya pemulihan.
“Selain teman-teman itu kita sudah tidak, bukan tidak boleh lagi, tapi kalau misalnya kita membersihkan dengan menggunakan sekop dan cangkul, butuh proses yang cukup panjang. Ini sudah satu bulan. Sementara cuaca di sana masih ada hujan, dan tidak menutup kemungkinan juga masih ada air ya, yang banjir dan lain sebagainya,” kata Dedi di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Jumat (26/12/2025).
Menurut Dedi, penggunaan alat berat menjadi langkah krusial untuk mempercepat pembukaan jalur logistik. Jalur ini sangat vital untuk pendistribusian bantuan kemanusiaan ke wilayah-wilayah yang terdampak parah dan terisolasi.
“Nah hal-hal ini harus kita antisipasi. Oleh karenanya kita butuh alat berat untuk percepatan jalur-jalur logistik yang akan dilalui, itu lebih menjadi sasaran kita yang utama,” tegasnya.
Peninjauan Langsung dan Kondisi Pengungsi
Dalam kesempatan yang sama, Dedi juga mengungkapkan rencana peninjauan langsung ke beberapa daerah terdampak bencana. Salah satu fokus utamanya adalah Takengon, Aceh Tengah, untuk memastikan kebutuhan para pengungsi terpenuhi.
“Kemudian langsung besok kita cek juga, saya cek langsung di Takengon, Aceh Tengah. Ya Aceh Tengah, apa kebutuhan-kebutuhan, karena masih ada beberapa titik pengungsian di sana,” ujar Dedi.
Berdasarkan laporan terakhir yang diterimanya, jumlah pengungsi masih cukup banyak tersebar di berbagai wilayah. Ini termasuk Tapanuli Tengah, Aceh Tamiang, Aceh Tengah, hingga Aceh Utara.
“Laporan terakhir yang saya dapat masih cukup banyak pengungsi-pengungsi yang ada di beberapa titik di Tapanuli Tengah, ya selain di Aceh Tamiang, Aceh Tengah, maupun di Aceh Utara itu masih cukup banyak,” jelasnya.
Selain itu, Dedi juga menyoroti kondisi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, yang dilaporkan masih mengalami banjir dan terdapat warga yang mengungsi. Peninjauan juga akan dilakukan di wilayah tersebut untuk mengidentifikasi kebutuhan mendesak.
“Kemudian di Agam, berikutnya saya cek juga. Agam kemarin masih ada banjir juga di Agam. Masih ada beberapa titik pengungsi juga yang harus kita cek juga. Ya kebutuhan-kebutuhan mendesak apa yang harus kita eksekusi,” katanya.
Pesan untuk Personel
Pada akhir pernyataannya, Dedi mengingatkan seluruh jajaran yang akan diterjunkan ke lapangan untuk memastikan kesiapan personel secara menyeluruh. Hal ini mencakup pemenuhan kebutuhan pribadi selama menjalankan tugas kemanusiaan yang berat.
“Jadi itu rekan-rekan, saya minta kepada seluruh rekan-rekan, ya para Perwira harus betul-betul memastikan kesiapan perorangan personelnya. Kebutuhan apa pun yang rekan-rekan butuhkan segera dilaporkan kepada pimpinan,” pungkasnya.






