Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengungkapkan bahwa Amerika Serikat menawarkan jaminan keamanan selama 15 tahun sebagai bagian dari rencana perdamaian dengan Rusia. Namun, Zelenskyy secara terbuka menyatakan keinginannya agar durasi jaminan tersebut diperpanjang hingga 50 tahun demi memastikan stabilitas jangka panjang Ukraina.
Pernyataan tersebut disampaikan Zelenskyy setelah pertemuannya dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di resor Trump di Florida pada Senin, 29 Desember 2025. Dalam kesempatan itu, Trump mengklaim bahwa Ukraina dan Rusia kini berada pada posisi paling dekat menuju penyelesaian damai dibandingkan sebelumnya.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Hambatan dalam Perundingan Damai
Meski ada optimisme dari Trump, proses perundingan damai masih menghadapi banyak hambatan teknis dan politik. Sejumlah isu krusial belum menemukan titik temu di antara para negosiator dari kedua belah pihak.
Salah satu persoalan utama adalah penentuan pasukan mana yang harus mundur dan dari wilayah mana penarikan dilakukan. Isu lain yang tak kalah sensitif adalah masa depan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia.
PLTN Zaporizhzhia, yang dikenal sebagai salah satu dari sepuluh pembangkit nuklir terbesar di dunia, saat ini berada di bawah pendudukan Rusia. Keberadaannya di zona konflik menimbulkan kekhawatiran serius komunitas internasional akan potensi risiko keselamatan global.
Donald Trump sendiri mengakui bahwa negosiasi yang dipimpin Amerika Serikat selama berbulan-bulan tetap berisiko gagal. Ia menyebut tidak ada jaminan proses ini akan berakhir dengan kesepakatan damai.
Menanggapi hal tersebut, Zelenskyy menegaskan pentingnya jaminan keamanan yang kuat. “Tanpa jaminan keamanan, secara realistis, perang ini tidak akan berakhir,” kata Zelenskyy kepada wartawan.
Latar Belakang Konflik dan Jaminan Keamanan
Ukraina telah berkonflik dengan Rusia sejak tahun 2014. Konflik dimulai ketika Moskow mencaplok Krimea secara ilegal dan mendukung kelompok separatis bersenjata di wilayah Donbas, Ukraina timur. Sejak saat itu, Donbas menjadi wilayah strategis sekaligus medan tempur utama karena nilai ekonominya sebagai pusat industri penting bagi Ukraina.
Zelenskyy menjelaskan bahwa detail jaminan keamanan yang ditawarkan belum dipublikasikan secara resmi. Namun, ia menyebut jaminan tersebut mencakup mekanisme pemantauan kesepakatan perdamaian dan kehadiran mitra internasional. Ia tidak merinci bentuk kehadiran tersebut lebih lanjut.
Dari pihak Kremlin, juru bicara Dmitry Peskov menyatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dan Donald Trump diperkirakan akan melakukan pembicaraan dalam waktu dekat. Namun, hingga kini belum ada tanda-tanda Putin akan berdialog langsung dengan Zelenskyy.
Sementara itu, dukungan Eropa terhadap Ukraina juga terus menguat. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan bahwa para sekutu Kyiv akan menggelar pertemuan di Paris pada awal Januari untuk membahas kelanjutan dukungan.






