Kiev, Ukraina, menegaskan tidak ada bukti kuat yang mendukung tudingan Rusia mengenai serangan pesawat nirawak (drone) terhadap salah satu kediaman pribadi Presiden Vladimir Putin. Ukraina menuduh Moskow menyebarkan klaim palsu ini sebagai upaya memanipulasi perundingan untuk mengakhiri invasi.
Tudingan tersebut muncul setelah Moskow pada Senin (29/12) mengklaim Ukraina telah meluncurkan drone ke rumah pribadi Putin yang berlokasi di wilayah Novgorod. Kremlin, pada Selasa (30/12), menyatakan insiden itu sebagai “aksi terorisme” dan “serangan pribadi terhadap Putin”.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Namun, Kremlin menambahkan bahwa mereka tidak dapat memberikan bukti atas klaim tersebut karena semua drone berhasil ditembak jatuh. Pihak Rusia juga menyatakan bahwa tentara mereka telah menentukan “bagaimana, kapan, dan di mana” akan melakukan pembalasan terhadap Ukraina.
Di sisi lain, Ukraina dengan tegas membantah tudingan tersebut. Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Sybiga melalui media sosialnya menyoroti ketiadaan bukti dari pihak Rusia.
“Hampir sehari berlalu dan Rusia masih belum memberikan bukti yang masuk akal,” kata Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Sybiga. “Dan mereka tidak akan memberikannya. Karena memang tidak ada. Tidak ada serangan semacam itu.”
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Minggu (28/12) telah memperingatkan bahwa Rusia sedang mempersiapkan landasan untuk menyerang Kiev dan menyerukan warga ibu kota agar tetap waspada.






