Rabu, 31 Desember 2025, pasar smartphone lipat di Indonesia memasuki babak baru yang lebih dinamis. Tahun ini, kategori ponsel layar fleksibel bertransformasi dari produk eksperimental menjadi segmen serius dengan variasi desain, teknologi, dan harga yang kian beragam. Sepanjang 2025, setidaknya tujuh model smartphone lipat resmi dari berbagai produsen global telah meramaikan pasar Tanah Air.
Kehadiran model-model tersebut mencakup desain lipat dua bergaya buku dan clamshell, hingga terobosan layar lipat tiga. Dinamika ini menjadikan 2025 sebagai periode paling aktif bagi kategori foldable di Indonesia, sekaligus mengindikasikan adopsi teknologi layar fleksibel yang semakin luas di kalangan konsumen.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Desain Kian Tipis dan Ringan Jadi Fokus Utama
Salah satu ciri utama smartphone lipat generasi 2025 adalah penekanan pada desain yang semakin tipis dan ringan. Honor Magic V3, misalnya, hadir sebagai salah satu ponsel lipat tertipis dengan bobot sekitar 226 gram dan ketebalan 9,2 mm saat dilipat. Perangkat ini sekaligus menandai kembalinya Honor ke pasar smartphone Indonesia.
Pendekatan serupa juga terlihat pada Huawei Mate X6, yang tampil dengan ketebalan sekitar 4,6 mm saat dibentangkan. Huawei membekali perangkat ini dengan material serat karbon serta Kunlun Glass 2 untuk meningkatkan daya tahan, bahkan diklaim mampu menahan beban hingga setara 150 kilogram.
Inovasi Daya Tahan dan Performa Tinggi
Di sisi lain, sejumlah produsen memilih fokus pada pengalaman penggunaan jangka panjang dan daya tahan. Vivo X Fold5 hadir dengan kombinasi layar besar, baterai berkapasitas jumbo, serta dukungan pengisian cepat 80 watt. Smartphone ini juga mengantongi sertifikasi ketahanan debu IP5X, menegaskan arah Vivo yang menyeimbangkan desain dan durabilitas.
Untuk segmen performa, Vivo X Fold5 mengandalkan chipset Snapdragon 8 Gen 3 yang dipadukan dengan RAM hingga 16 GB dan penyimpanan UFS 4.1, menjadikannya salah satu foldable dengan spesifikasi tinggi di kelasnya.
Dari kubu Oppo, Oppo Find N5 hadir dengan fokus pada durabilitas. Smartphone ini mengantongi rating ketahanan air IPX8 dan IPX9, serta menggunakan struktur engsel Titanium Alloy Flexion Hinge yang diklaim 30 persen lebih kuat dibanding generasi sebelumnya. Oppo Find N5 dibekali layar LTPO AMOLED 8,12 inci, sistem tiga kamera belakang, dan dipasarkan dengan harga Rp27.999.000 di Indonesia.
Samsung Pertahankan Dominasi dengan Pilihan Beragam
Samsung tetap mempertahankan dominasinya di pasar ponsel lipat melalui dua pendekatan desain yang berbeda. Samsung Galaxy Z Fold7 hadir sebagai ponsel lipat bergaya buku dengan layar besar dan sistem kamera flagship, termasuk kamera utama 200 MP. Perangkat ini ditenagai chipset Snapdragon 8 Elite for Galaxy dan dipasarkan dengan harga mulai Rp28,5 jutaan.
Sementara itu, Samsung Galaxy Z Flip7 menyasar pengguna yang menginginkan desain ringkas. Mengusung layar AMOLED 6,9 inci 120 Hz dan chipset Exynos 2500, Galaxy Z Flip7 menjadi opsi foldable dengan harga yang lebih terjangkau, mulai dari Rp18 jutaan.
Era Ponsel Lipat Tiga Resmi Dimulai di Indonesia
Tonggak penting lain di 2025 adalah kehadiran ponsel lipat tiga pertama di Indonesia melalui Huawei Mate XT Ultimate. Perangkat ini mengusung layar OLED 10,2 inci dengan rasio 16:11 yang memungkinkan layar dilipat menjadi tiga bagian menggunakan dua engsel. Mate XT Ultimate juga tampil dengan desain tipis untuk ukuran tri-fold, serta konfigurasi tiga kamera belakang.
Namun, inovasi tersebut datang dengan harga premium, yakni Rp52.999.000, menjadikannya foldable termahal yang resmi dipasarkan di Indonesia tahun ini.
Samsung seperti tidak mau ketinggalan, akhir tahun 2025 mereka resmi memperkenalkan sekaligus meluncurkan Samsung Galaxy Z Trifold. Di negara asalnya, ponsel lipat tiga ini dibanderol kisaran Rp41 jutaan dan kini menunggu waktu hadir di Indonesia menyusul kesempatan hands-on eksklusif yang telah diberikan kepada awak media di Tanah Air.
Segmen Foldable Kian Matang dan Kompetitif
Kehadiran berbagai model smartphone lipat sepanjang 2025 menunjukkan bahwa segmen foldable di Indonesia tidak lagi berjalan satu arah. Produsen kini menawarkan pendekatan yang berbeda, mulai dari desain ultra-tipis, layar ekstra besar, daya tahan tinggi, hingga inovasi tri-fold.
Rentang harga yang semakin lebar, dari belasan juta rupiah hingga menembus Rp50 juta, juga mencerminkan perluasan target konsumen. Dengan dinamika tersebut, 2025 layak disebut sebagai tahun di mana ponsel lipat dua hingga lipat tiga benar-benar menemukan momentumnya di pasar Indonesia.






