SoftBank Group Corp. pada Selasa (30/12/2025) mengumumkan kesepakatan definitif untuk mengakuisisi DigitalBridge Group, Inc., manajer aset alternatif global yang berfokus pada infrastruktur digital. Nilai perusahaan dalam kesepakatan ini mencapai sekitar US$4 miliar atau setara Rp67,1 triliun.
Akuisisi ini menjadi sorotan mengingat DigitalBridge Group memiliki jejaring kepemilikan strategis di Indonesia. Perusahaan tersebut terafiliasi dengan PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (Centratama atau CENT), perusahaan menara telekomunikasi di Tanah Air, melalui platform EdgePoint Infrastructure.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
EdgePoint Infrastructure sendiri didirikan oleh DigitalBridge pada periode 2020-2021 dengan tujuan ekspansi menara telekomunikasi di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Pada Juli 2021, EdgePoint melalui entitasnya EP ID Holdings Pte Ltd mengakuisisi saham mayoritas Centratama, mencapai 76,8%, setelah sebelumnya membeli 33% dari Northstar Group.
Centratama saat ini mengelola lebih dari 11.000 situs infrastruktur telekomunikasi di Indonesia, meliputi menara seluler dan Distributed Antenna System (DAS). Perusahaan ini berperan aktif mendukung operator telekomunikasi besar seperti Telkomsel, Indosat, dan XLSMART dalam menyediakan layanan internet serta mengakselerasi transformasi digital nasional.
Namun, di tengah dinamika akuisisi ini, Centratama tengah menghadapi tantangan finansial. Laporan keuangan perusahaan menunjukkan rugi bersih tahun berjalan Centratama membengkak 88,23% menjadi Rp1,47 triliun pada kuartal III/2025, naik signifikan dari Rp782 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan CENT hanya tumbuh tipis 2,73% year on year (YoY) menjadi Rp1,88 triliun.
Bisnis sewa menara menjadi kontributor utama pendapatan CENT, menyumbang Rp1,63 triliun atau sekitar 87% dari total pendapatan. Sisanya berasal dari sewa infrastruktur (IBC), serat optik, jasa internet, dan lain sebagainya. Sementara itu, beban pokok perusahaan meningkat 29% menjadi Rp1,25 triliun pada kuartal III/2025, yang didominasi oleh beban utang jangka panjang serta penyusutan aset menara dan tetap.
Visi AI SoftBank di Balik Akuisisi DigitalBridge
SoftBank menjelaskan bahwa akuisisi DigitalBridge dilakukan untuk memperkuat misi perusahaan dalam mewujudkan Artificial Super Intelligence (ASI) demi kemajuan umat manusia. Akuisisi ini diharapkan dapat memperluas kapasitas pusat data dan konektivitas SoftBank guna mendukung pelatihan, penerapan, dan layanan AI skala global.
Chairman dan CEO SoftBank Group Corp, Masayoshi Son, menegaskan pentingnya langkah ini. “DigitalBridge adalah pemimpin di infrastruktur digital, dan akuisisi ini akan memperkuat fondasi pusat data AI generasi berikutnya, memajukan visi kami menjadi penyedia platform ASI terkemuka, serta membuka terobosan yang mendorong kemajuan umat manusia,” kata Son kepada Bisnis, Selasa (30/12/2025).
Senada, CEO DigitalBridge Marc Ganzi melihat pembangunan infrastruktur AI sebagai peluang investasi terbesar saat ini. “Visi, kekuatan modal, dan jaringan global mereka akan memungkinkan kami mempercepat misi dengan fleksibilitas lebih besar,” ujar Marc.
Berdasarkan kesepakatan, SoftBank akan mengakuisisi seluruh saham umum DigitalBridge secara tidak langsung seharga US$16 per saham tunai. Harga ini merefleksikan premi 15% dari harga penutupan saham pada 26 Desember 2025, dan 50% dari rata-rata harga 52 minggu sebelumnya per 4 Desember 2025. Transaksi ini telah direkomendasikan secara bulat oleh komite khusus dewan direksi DigitalBridge yang terdiri dari direktur independen.
Setelah penutupan transaksi, DigitalBridge akan tetap beroperasi sebagai platform terpisah di bawah kepemimpinan Marc Ganzi. Akuisisi ini masih menunggu persetujuan regulator dan diperkirakan akan rampung pada paruh kedua tahun 2026. Langkah strategis ini memperkuat posisi SoftBank di sektor infrastruktur digital global, sejalan dengan lonjakan permintaan AI dari perusahaan teknologi besar di seluruh dunia.






