Berita

Tri Tito Karnavian: Kualitas Manusia Indonesia Berawal dari Lingkaran Terkecil, Yakni Keluarga

Advertisement

Kualitas sumber daya manusia Indonesia sesungguhnya berakar dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga. Penasihat Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tri Tito Karnavian, menekankan pentingnya membangun fondasi keluarga yang harmonis sebagai landasan utama.

Hal ini krusial agar anggota DWP dapat berkontribusi lebih luas, baik sebagai pendamping ASN, ibu, maupun perempuan yang memiliki karier. “Kalau ingin membangun lebih luas, harusnya kita bisa dulu membangun yang lebih kecil. Komponen bangsa ini yang terkecil adalah rumah tangga,” ujar Tri Tito dalam keterangan tertulis, Selasa (9/12/2025).

Menurutnya, peran istri ASN tidak hanya terbatas pada urusan dasar, tetapi juga mencakup dukungan karier suami dan menjadi mitra diskusi strategis. Topik diskusi di dalam keluarga bisa meliputi isu-isu sosial terkini, seperti penanganan bencana di berbagai daerah. “Itu kan bisa berdiskusi kenapa ini terjadi, bagaimana dampaknya di tempat kita sendiri yang belum terkena. Karena ternyata dampak ini juga bisa terkena di tempat kita sendiri, kalau kita tidak menjaga lingkungan. Bagaimana caranya kita menjaga lingkungan, misalnya dari hal yang kecil,” terangnya.

Dalam kapasitasnya sebagai ibu, anggota DWP memegang peranan vital dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi visi Indonesia Emas 2045. Tri Tito menggarisbawahi bahwa pendidikan karakter memiliki bobot lebih penting dibandingkan pendidikan formal semata di tengah kompleksitas tantangan zaman.

Ia juga mengingatkan para orang tua untuk tidak memaksakan standar kesuksesan versi mereka kepada anak. Peluang sukses kini semakin beragam dan kreatif, sehingga orang tua perlu memperluas wawasan anak mengenai dunia kerja yang tidak lagi terbatas pada pola konvensional.

“Tolong juga dipikirkan bahwa sekarang ini pekerjaan itu bukan hanya bersifat formal seperti itu. Informal pun jauh bisa lebih sukses daripada yang formal. Jadi buka wawasan kepada keluarga kita bahwa pendidikan itu tidak hanya perlu untuk bekerja formal, tapi informal terbuka,” jelasnya.

Advertisement

Bagi perempuan karier atau yang aktif berorganisasi, Tri Tito menyoroti peran DWP sebagai sarana aktualisasi diri. Ia menekankan pentingnya kemampuan manajemen prioritas untuk menjaga keseimbangan antara tuntutan keluarga dan pekerjaan.

“Yakin bahwa dengan ritme pekerjaan yang akhirnya bisa beradaptasi dengan keluarga, para suami pun bisa mengerti dan anak-anak juga bisa di-manage. Apalagi sekarang alat komunikasi sudah baik sehingga bisa berkomunikasi melalui alat komunikasi,” ujarnya.

Tri Tito berharap DWP Kemendagri terus berkontribusi dalam menyejahterakan keluarga ASN. Ia mendorong kolaborasi dengan berbagai mitra serta kegiatan yang selaras dengan visi organisasi, termasuk peningkatan kesadaran akan perlindungan dari kekerasan dalam rumah tangga.

“Jangan sampai fungsinya yaitu menyejahterakan anggota keluarga ASN, tapi kita melaksanakan kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan kesejahteraan keluarga ASN. Saya ingin sekali bahwa walaupun sedikit, walaupun tidak banyak, bahwa kita bisa berguna untuk anggota ASN,” pungkasnya.

Advertisement