TNI Angkatan Udara (AU) mengerahkan dua unit helikopter Caracal untuk mendistribusikan ribuan ton bantuan logistik ke tujuh desa yang masih terisolasi di tiga kabupaten di Aceh. Upaya ini dilakukan menyusul putusnya jembatan dan rusaknya ruas jalan akibat bencana banjir bandang dan longsor yang melanda wilayah tersebut.
Distribusi Logistik via Udara di Aceh
Pada Minggu, 28 Desember 2025, dua helikopter Caracal milik TNI AU diterjunkan untuk menjangkau wilayah terdampak. Satu unit helikopter Caracal HT-7202 fokus mendistribusikan bahan pangan ke sejumlah desa di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Di Kabupaten Bener Meriah, bantuan disalurkan ke Desa Gajah Putih sebanyak 750 kilogram (kg), Desa Simpur 500 kg, dan Desa Hakim Peteri 500 kg. Sementara itu, di Kabupaten Aceh Tengah, logistik dikirimkan ke Desa Segene sebanyak 750 kg dan Desa Wihni Durin 500 kg.
Helikopter Caracal HT-7204 lainnya bertugas menyalurkan logistik ke dua desa di Kabupaten Gayo Lues, yakni Desa Penan Kela dan Desa Paya Kumer. Masing-masing desa menerima total muatan logistik seberat 1 ton.
Warga di desa-desa penerima bantuan menyambut kedatangan helikopter dengan antusias dan rasa syukur. Beberapa di antaranya bahkan meneriakkan “Hidup TNI!” saat logistik berhasil mendarat. “Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada TNI yang telah memberikan bantuan. Terima kasih,” ujar salah satu warga Desa Penan Kela, Minggu (28/12).
Progres Pembangunan Hunian Sementara di Sumatera Barat
Selain upaya penanganan di Aceh, progres pembangunan hunian sementara (huntara) bagi korban bencana di Sumatera Barat juga terus digenjot. Di Kabupaten Agam, rangka-rangka untuk huntara sudah terpasang di Lapangan Bola Nagari Salareh Aia, Jorong Kayu Pasak, Kecamatan Palambayan.
Pembangunan huntara ini melibatkan personel TNI dari Kodam XX/TIB, termasuk Kodim 0304/Agam, Yon TP/Singgalang, dan Denzipur 2/PS. Pusat Penerangan TNI menyatakan, “Kapasitas huntara sebanyak 117 KK (kepala keluarga),” dikutip Minggu (28/12).
Dari pantauan video yang diterima, rangka baja telah terpasang di atas tapak beton yang kering, dan di beberapa huntara, dinding pun sudah mulai dipasang.
Hingga Jumat (26/12), total terdapat enam titik pembangunan huntara di Sumatera Barat:
- Jorong Kayu Pasak, Agam: 24 barak berukuran 85×64 meter, akan dihuni 117 KK. Melibatkan 106 pekerja dengan target pengerjaan 15 hingga 30 Desember.
- Jorong Aia Angek, Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten 50 Kota: 60 unit huntara berukuran 98×70 meter, untuk 60 KK.
- Kelurahan Kapalo Koto, Kecamatan Pauh, Kota Padang: 100 unit huntara di lahan seluas 10 ribu meter persegi, untuk 100 KK.
- Kabupaten Tanah Datar: 4 barak berukuran sekitar 1.981 meter persegi, dengan target pengerjaan 23 hingga 28 Desember.
- Korong Asam Pulau, Nagari Anduriang, Kecamatan Kayutanam, Kabupaten Padang Pariaman: 34 unit huntara berukuran 80×55 meter, untuk 34 KK.
- Nagari Pulut-Pulut, Kecamatan Nagari Bayang Utara, Kabupaten Pesisir Selatan: 20 unit huntara di atas tanah Pemkab seluas 2.261 meter persegi, untuk 73 KK.






