Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengidentifikasi tiga siklon yang saat ini berada di dekat wilayah Indonesia. Ketiganya adalah siklon Bakung, bibit siklon 93S, dan bibit siklon 95S. Informasi ini disampaikan oleh Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, dalam Sidang Kabinet Paripurna yang dihadiri Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara pada Senin (15/12/2025).
Siklon Bakung dan Potensi Dampaknya
Faisal menjelaskan bahwa siklon Bakung terpantau berkembang di barat daya Lampung dan bergerak menjauhi Indonesia. Namun, status siklon ini dilaporkan naik dari kategori 1 ke kategori 2. “Saat ini ada tiga siklon yang mengepung Indonesia, Bapak Presiden. Yang pertama, Siklon Bakung,” ujar Faisal.
BMKG memprediksi siklon Bakung berpotensi mendekati wilayah Indonesia dan akan terus dipantau intensif selama dua hingga tiga hari ke depan. “Kami akan pantau terus dinamikanya, harapannya tidak masuk hingga mendekat lagi yang akan memengaruhi curah hujan,” tuturnya, seraya berharap siklon tersebut tidak berdampak signifikan terhadap curah hujan di Indonesia.
Faisal juga mengungkapkan bahwa siklon Bakung sempat tercatat masuk ke kategori 3 pada 14 Desember, dengan kecepatan angin mencapai 65 knot, yang dikategorikan sangat berbahaya. Namun, statusnya kemudian turun ke kategori 2, dan BMKG berharap akan terus menurun mendekati kategori 1.
Bibit Siklon 93S dan 95S Tingkatkan Risiko Cuaca Ekstrem
Selain siklon Bakung, BMKG juga memantau keberadaan bibit siklon 93S yang terpantau di wilayah Bali, Nusa Tenggara, dan Jawa Timur. Di selatan Papua, terdeteksi bibit siklon 95S.
Keberadaan bibit siklon dan siklon ini secara kolektif meningkatkan potensi terjadinya curah hujan tinggi hingga sangat tinggi di berbagai wilayah. Selain itu, kondisi ini juga berpotensi menyebabkan gelombang tinggi di perairan sekitar Indonesia.
“Kami sudah menyampaikan, bekerja sama dengan BNPB, BPBD, serta Basarnas, untuk masyarakat tetap tenang selama kita dapat memantau kondisi dan selalu bersiap untuk curah hujan tinggi dan gelombang tinggi,” tegas Faisal.
Indonesia sebagai Pusat Peringatan Siklon Tropis
Faisal memastikan bahwa Indonesia tidak menghadapi situasi ini sendirian. Ia menyampaikan bahwa Indonesia telah ditunjuk oleh Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization/WMO) sebagai ‘Tropical Cyclone Warning Center’.
Dalam kapasitasnya, Indonesia terus menjalin komunikasi dengan Australia, Jepang, dan India untuk menentukan kondisi terkini terkait siklon tropis Bakung yang bergerak mendekati perairan Indonesia.






