Sosok pemilik Wedding Organizer (WO) Ayu Puspita di lingkungan Ceger, Cipayung, Jakarta Timur, ternyata menyimpan sisi yang tak terduga. Dikenal sebagai pribadi yang dermawan dan kerap membantu kegiatan warga, reputasinya kini berhadapan dengan dugaan kasus penipuan yang menjerat usahanya.
Ketua RT 01/RW 05 Kelurahan Ceger, Azli, mengungkapkan bahwa pemilik WO tersebut selama ini aktif memberikan sumbangsih bagi lingkungan sekitar. “Sosialnya cukup bagus gitu. Banyaklah membantu kegiatan, dibantu gerobak sampah, dibantu dengan nasi-nasi boks kalau ada acara gitu,” ujar Azli saat ditemui, Senin (8/12/2025).
Namun, di balik kedermawanannya, Azli menyebut pemilik WO itu tergolong tertutup dan jarang berinteraksi dengan warga maupun pengurus RT. “Kalau hubungan dengan warga, memang tertutup. Dengan warga enggak pernah bergaul. Bahkan saya suruh ke sini, enggak bergaul. Tapi sosialnya dan kontribusi di RT cukup bagus,” tambahnya.
Selama kurang lebih lima tahun menempati lingkungan tersebut, Azli menambahkan, pemilik WO itu belum pernah menyerahkan salinan KTP kepada pengurus RT, meski telah diminta berulang kali. Hal senada disampaikan Niman (48), seorang warga setempat. Ia mengenal pemilik WO sebagai pribadi yang murah hati dan gemar memberikan bantuan.
“Baik orangnya baik kok. Suka ngasih santunan, Bu Ayu ngasih santunan anak yatim itu hampir tiap bulan ngadain santunan anak yatim,” kata Niman. Ia mengaku terkejut mendengar kabar dugaan penipuan yang menyeret nama pemilik WO tersebut. “Makanya saya kaget denger ada masalah seperti ini kan gitu saya enggak tahu,” imbuhnya.
Awal Kasus Mencuat
Kasus dugaan penipuan ini mulai terungkap setelah seorang perias pengantin mengunggah video di TikTok pada Sabtu (6/12/2025). Video tersebut melaporkan adanya pernikahan yang bermasalah di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara.
“Jadi dia ada beberapa acara hari Sabtu itu, terus ternyata bermasalah. Katering makanannya enggak datang, cuma ada dekornya,” jelas Tamay (26), salah seorang korban, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/12/2025). Unggahan itu rupanya memicu banyak warganet lain yang mengaku juga menjadi korban. Mereka kemudian membentuk grup WhatsApp untuk saling berbagi informasi.
Dari diskusi tersebut, terungkap bahwa WO tersebut menawarkan paket pernikahan dengan promosi yang sangat menggiurkan untuk menarik minat calon pelanggan. Saat ini, pemilik WO beserta stafnya telah digelandang ke Mapolres Jakarta Utara. Sejumlah korban juga turut hadir untuk memantau perkembangan laporan mereka.
“Ini semua sudah di Polres Jakarta Utara. Termasuk owner-nya, semuanya, marketing-nya. Mereka berkelit. Pokoknya enggak jelas lah, kami enggak dapat titik terangnya,” ujar Tamay.
Polisi saat ini sedang meminta keterangan dari korban yang acara pernikahannya sudah terlaksana. Sementara itu, calon pengantin yang jadwal pernikahannya masih lama, seperti Tamay yang berencana menikah pada April 2026, belum bisa diproses lebih lanjut. Hal ini dikarenakan dianggap belum memenuhi unsur tindak pidana.
“Yang dipanggil orang-orang yang acaranya udah selesai. Kami yang acaranya masih lama enggak bisa diganti (uangnya), karena acaranya belum terjadi. Cuma kan kami meminimalisir jangan terjadi,” tuturnya.
Sebelumnya, beredar informasi di media sosial bahwa pemilik WO sempat dibawa ke Mapolda Metro Jaya oleh salah satu keluarga korban. Setelah menjalani pemeriksaan sekitar empat jam, pemilik WO disebut dilepaskan lantaran mengklaim telah melakukan negosiasi dengan korban.






