Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menegaskan bahwa pemerintah telah melakukan mobilisasi nasional untuk penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Pernyataan ini disampaikan Teddy di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Jumat (19/12/2025), menanggapi anggapan bahwa pemerintah tidak serius menangani bencana karena tidak berstatus nasional.
Teddy mengajak seluruh pihak untuk kompak dan menyebarkan energi positif kepada para korban bencana. Ia menekankan pentingnya kerja sama dan kekompakan dalam menghadapi situasi sulit ini. “Di sini semua butuh kerja sama, kekompakan, energi positif,” kata Teddy.
Pemerintah, lanjut Teddy, mengapresiasi inisiatif masyarakat yang secara sukarela menggalang dana atau turun langsung ke lokasi untuk menyalurkan bantuan. Namun, ia juga meminta para relawan untuk membangkitkan optimisme warga terdampak. “Kalau niat bantu, ayo sama-sama. Hibur warga. Timbulkan optimisme. Bikin ketawa. Timbulkan senyum. Timbulkan keyakinan,” ujarnya. Ia menambahkan, “Ayo kita saling bantu, saling jaga, saling dukung, sebarkan energi positif.”
Menjawab keraguan terkait status bencana, Teddy memastikan bahwa bantuan untuk masyarakat terdampak akan terus mengalir. Ia mengungkapkan bahwa ratusan kapal dan helikopter pengangkut bantuan telah dikerahkan ke lokasi. “Dibilang kalau tidak bencana nasional, sarana, prasarana, fasilitas tidak ada dari pusat. Sudah dijawab juga di lapangan, 100 lebih kapal, pesawat, helikopter, sudah ke sana. Ada alat berat dari PU (Pekerjaan Umum) mungkin, totalnya sekitar seribu mungkin. Diangkut dari mana pun di Indonesia ini, diangkut ke sana,” jelas Teddy.
Teddy menegaskan bahwa sejak hari pertama bencana, yakni tanggal 26 November, pemerintah pusat telah melakukan penanganan skala nasional di ketiga provinsi tersebut. “Sejak hari pertama, tanggal 26 (November), pemerintah pusat sudah melakukan penanganan skala nasional di tiga provinsi ini. Langsung mobilisasi nasional,” ujarnya.
Lebih dari 50 ribu personel TNI-Polri telah dikerahkan ke lokasi bencana. Petugas dari Basarnas dan BNPB, bersama para relawan, juga telah berjibaku sejak awal terjadinya bencana di Sumatera dan Aceh.
Terkait pendanaan, Teddy membantah anggapan bahwa pemerintah tidak akan menggelontorkan dana pemulihan jika status bencana tidak nasional. Ia memastikan dana pemulihan sebesar Rp 60 triliun akan dikeluarkan oleh pemerintah pusat secara bertahap. “Bapak Presiden sudah jawab dari awal. Semuanya ini akan menggunakan dana pusat. Disampaikan Rp 60 triliun sudah dikeluarkan secara berangsur untuk membangun kembali rumah sementara, rumah hunian tetap, fasilitas semuanya, gedung DPRD, kecamatan juga, dan juga langsung seluruh bupati, wali kota, 52 itu, diberikan uang cash untuk di hari itu,” papar Teddy.
Ia menambahkan, “Kemudian, kalau tidak bencana nasional, pemulihan infrastruktur hanya di daerah. Semuanya sudah digerakkan ke sana. Perlu waktu, makanya kita sama-sama.”






