Suzuki mengumumkan penarikan kembali (recall) terhadap model SUV terbarunya, Fronx, di Australia. Keputusan ini diambil setelah Suzuki Fronx hanya meraih satu bintang dalam uji tabrak yang dilakukan oleh Australia New Car Assessment Program (ANCAP) karena kegagalan fungsi sabuk pengaman kursi belakang.
Suzuki Fronx Gagal Tes Tabrak ANCAP
Dalam uji tabrak frontal penuh yang dilakukan ANCAP, Suzuki Fronx menunjukkan perlindungan penumpang yang kurang memadai. Masalah utama teridentifikasi pada kegagalan mekanisme penarik sabuk pengaman kursi belakang.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
ANCAP dalam siaran persnya menyatakan, “Selama uji tabrakan frontal penuh, penarik sabuk pengaman penumpang belakang Suzuki Fronx gagal, mengakibatkan pelepasan sabuk pengaman yang tidak terkendali di mana boneka uji tabrakan (yang duduk di kursi) belakang menjadi tidak terkendali, sehingga dapat menabrak bagian belakang kursi depan.”
Selain itu, uji tabrak juga mencatat beban dada yang berlebihan pada penumpang belakang. Perlindungan penumpang anak juga ditemukan kurang memadai, dengan boneka uji tabrakan anak berusia enam hingga sepuluh tahun menghasilkan nol poin. Hal ini disebabkan oleh akselerasi kepala yang tinggi dan ketegangan leher yang berlebihan selama benturan.
CEO ANCAP, Carla Hoorweg, mengungkapkan kekhawatirannya. “Yang mengkhawatirkan kami adalah kendaraan ini bisa saja dibeli oleh konsumen biasa, dan dalam kecelakaan di jalan raya, kegagalan ini dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi orang yang duduk di kursi belakang,” ujarnya.
Langkah Suzuki dan Penarikan Kembali
Menanggapi hasil buruk tersebut, Suzuki segera melakukan penarikan kembali terhadap 324 unit Suzuki Fronx di Australia. Recall ini bertujuan untuk memperbaiki cacat produksi pada mekanisme penarik sabuk pengaman belakang.
Pemberitahuan penarikan kembali yang dikeluarkan oleh Departemen Infrastruktur Australia menjelaskan, “Karena cacat produksi, mekanisme penarik sabuk pengaman kursi belakang kiri mungkin tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Akibatnya, panjang sabuk yang berlebihan dapat terlepas jika terjadi kecelakaan atau pengereman mendadak. Jika terjadi kecelakaan atau pengereman mendadak, dan sabuk pengaman kursi belakang kiri tidak berfungsi sebagaimana mestinya, hal itu dapat meningkatkan risiko cedera atau kematian bagi penumpang kendaraan.”
Pengguna Suzuki Fronx di Australia diimbau untuk tidak menggunakan kursi belakang kendaraan mereka sampai perbaikan sabuk pengaman selesai dilakukan. Suzuki juga telah menghentikan sementara penjualan Fronx di Australia sambil melakukan investigasi lebih lanjut terkait kegagalan tes tabrak ini. Aturan keselamatan kendaraan di Australia memang dikenal sangat ketat, sehingga kegagalan sekecil apa pun pada komponen keselamatan dapat berakibat pada penilaian buruk.
Perbandingan dengan Hasil ASEAN NCAP
Sebelumnya, Suzuki Fronx telah menjalani uji tabrak di ASEAN NCAP dan meraih hasil yang jauh berbeda. Model ini berhasil mendapatkan rating 5 bintang dengan skor total 77,70 poin. Rincian skor tersebut meliputi 36,71 poin untuk kategori Adult Occupant Protection (AOP), 15,27 poin untuk Child Occupant Protection (COP), 15,71 poin untuk Safety Assist (SA), dan 10,00 poin untuk Motorcyclist Safety (MS).
Hasil di ASEAN NCAP menunjukkan bahwa Suzuki Fronx dinilai sangat aman untuk dikendarai oleh konsumen di wilayah Asia Tenggara.






