Otomotif

Kebakaran Mobil Listrik di Jakarta Utara, Ahli Soroti Risiko dari Kebiasaan Pengisian Daya

Advertisement

Insiden terbakarnya sebuah mobil listrik di Jakarta Utara pada Senin, 22 Desember 2025, menjadi pengingat penting bagi para pemilik kendaraan listrik (EV) untuk lebih waspada dan berhati-hati saat melakukan pengisian daya. Peristiwa ini menyoroti potensi bahaya yang bisa timbul dari kebiasaan pengisian daya yang kurang tepat serta kondisi lingkungan garasi yang tidak aman.

Kronologi Kebakaran Mobil Listrik di Jakarta Utara

Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu menduga kuat bahwa api berasal dari proses pengisian daya mobil listrik. Diduga terjadi fenomena listrik yang kemudian memicu ledakan. Tragisnya, api dengan cepat menyambar minyak cat atau thinner yang kebetulan digunakan untuk membuat aksesoris vas bunga di sekitar lokasi, sehingga api membesar dengan sangat cepat. Petugas pemadam kebakaran membutuhkan waktu sekitar 10 jam untuk berhasil memadamkan api sepenuhnya.

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

Peringatan Ahli: Bahaya Barang Mudah Terbakar di Garasi

Menanggapi insiden ini, Senior Trainer Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sonny Susmana, menyoroti kebiasaan umum masyarakat yang seringkali tidak menjaga kondisi garasi mereka. Banyak pemilik kendaraan menempatkan berbagai bahan mudah terbakar di sekitar mobil, yang sangat berbahaya, terutama saat pengisian daya EV berlangsung.

“Karena banyak yang menyimpan barang-barang mudah terbakar di sekitar mobil. Mulai dari oli mesin, bensin dan di kasus ini kabarnya thinner,” ungkap Sonny kepada KatadataOTO pada 22 Desember 2025. Oleh karena itu, ia menyarankan agar masyarakat menjaga garasi mereka agar jauh dari benda-benda yang mudah terbakar.

Selain itu, Sonny juga menekankan pentingnya pengawasan selama proses pengisian daya. “Selain itu kalau memang sedang mengisi daya kendaraan, sebaiknya tetap dalam pengawasan. Sebisa mungkin jangan ditinggal sehingga bila terjadi situasi berbahaya, bisa segera diatasi,” tambahnya.

Advertisement

Potensi Masalah pada Charger EV dan Instalasi Listrik

Di sisi lain, Founder & CEO Voltron Indonesia, Abdul Rahman Elly, memberikan perspektif berbeda. Ia berpendapat bahwa kebakaran tersebut belum tentu disebabkan oleh baterai mobil listrik itu sendiri. Menurutnya, ada potensi masalah yang berasal dari charger EV atau instalasi listriknya.

“Ada kemungkinan masalah pada instalasi wall charger, bukan baterai mobil listrik. Bisa dari Miniature Circuit Breaker (MCB) di bawah standar sehingga overheat,” jelas Abdul Rahman. Ia juga menyoroti bahwa banyak perusahaan belum sepenuhnya memahami pentingnya aspek keselamatan dalam pemasangan charger EV, yang berujung pada penggunaan komponen yang tidak sesuai standar.

Abdul Rahman Elly menegaskan bahwa MCB adalah komponen krusial yang berfungsi memutus aliran listrik saat terjadi beban berlebih atau korsleting. Jika alat ini tidak berfungsi optimal, keselamatan menjadi taruhannya. “Jadi belum tentu baterai EV yang menjadi masalah utamanya,” pungkasnya, menggarisbawahi perlunya pemeriksaan menyeluruh terhadap sistem pengisian daya.

Advertisement
Mureks