Berita

Sopir Pengantar Makan Bergizi Gratis Jadi Tersangka Tabrak Guru dan Siswa di Cilincing

Advertisement

Polisi menetapkan AI, sopir pengantar program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menabrak guru dan siswa di SDN Kalibaru 01 Pagi, Cilincing, Jakarta Utara, sebagai tersangka. Penetapan ini dilakukan setelah polisi memeriksa 10 saksi, termasuk kepala Sekolah Pengelola Program Gizi (SPPG).

Pemeriksaan Saksi dan Alat Bukti

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Erick Frendriz menyatakan bahwa 10 saksi yang diperiksa meliputi korban dan pihak-pihak yang berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP). “Yang kami periksa saksi 10 orang, baik korban maupun dari orang-orang yang ada di TKP. Iya (termasuk kepala SPPG). Tentunya semua kita periksa sebagai saksi dalam perkara ini,” ujar Erick kepada wartawan di kantornya, Jumat (12/12/2025).

Penetapan tersangka terhadap AI didasari oleh kecukupan alat bukti yang telah dikumpulkan penyidik. Salah satu temuan krusial adalah kondisi tersangka yang baru tidur sekitar pukul 04.00 WIB dan harus segera mengendarai mobil pada pukul 05.30 WIB.

Faktor Kelelahan Diduga Jadi Penyebab

Erick Frendriz menjelaskan bahwa kurangnya waktu istirahat tersangka diduga menjadi motif utama kecelakaan tersebut. “Ada satu motif yang mungkin bisa menjadi alasan mengapa terjadi hal tersebut. Yaitu, kami sampaikan bahwa tersangka, jadi sebelum kejadian, tidur baru sekitar jam 4 pagi,” terang Erick.

Ia melanjutkan, “Kemudian, jam 05.30 WIB tersangka sudah berangkat ke SPPG untuk mengendarai mobil mitra SPPG tersebut. Sehingga waktu istirahatnya kurang. Itulah mungkin yang menjadi bahan bagi kita, bahwa pada saat terjadinya kejadian tersebut, tersangka dalam kondisi yang tidak layak untuk mengendarai kendaraan.”

Advertisement

Tes Urine dan Alkohol Negatif

Lebih lanjut, Erick menyampaikan bahwa AI telah menjalani tes urine dan tes alkohol yang keduanya menunjukkan hasil negatif. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa faktor kelelahan dan kurangnya istirahat menjadi penyebab kelalaian yang mengakibatkan tabrakan.

“Kemudian sudah kami lakukan juga tes urine dengan hasil negatif. Kemudian kami juga sudah melakukan tes alkohol bersama Satlantas, juga hasilnya negatif,” tutur Erick.

Peristiwa nahas yang melibatkan mobil pengantar MBG ini terjadi pada Kamis (11/12) pagi. Sopir AI mengaku salah menginjak pedal gas saat hendak mengerem. Akibat kejadian ini, total 22 orang menjadi korban dan tengah menjalani perawatan di RSUD Koja dan RSUD Cilincing.

Advertisement