Rusia melancarkan salah satu serangan udara terbesar sepanjang perang terhadap Ukraina pada Sabtu (27/12/2025) malam waktu setempat, menggunakan hampir 500 drone dan sekitar 40 rudal. Serangan masif ini menyasar infrastruktur energi dan kawasan sipil di berbagai wilayah, termasuk ibu kota Kyiv, menyebabkan satu korban jiwa dan memutus pasokan listrik serta pemanas bagi ratusan ribu penduduk.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyatakan bahwa Moskow tidak menghentikan agresinya menjelang periode Natal dan Tahun Baru. Ia menilai serangan tersebut sebagai bentuk kekejaman yang harus direspons dengan langkah tegas oleh komunitas internasional.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Dalam pernyataannya di media sosial X, Zelenskiy mendesak Amerika Serikat dan Eropa untuk meningkatkan tekanan terhadap Moskow. “Jika Rusia mengubah masa Natal dan Tahun Baru menjadi waktu rumah-rumah hancur, apartemen terbakar, dan pembangkit listrik rusak, maka aktivitas ‘sakit’ ini hanya bisa dijawab dengan langkah yang benar-benar kuat,” tulis Zelenskiy, mengutip Reuters.
Dampak serangan besar tersebut terasa signifikan di Kyiv dan wilayah sekitarnya. Rentetan drone dan misil Rusia menewaskan seorang perempuan berusia 47 tahun dan melukai puluhan warga. Selain itu, pasokan listrik dan pemanas terputus bagi ratusan ribu penduduk yang kini harus bertahan di tengah suhu dingin.
Wartawan AFP di Kyiv melaporkan sirene peringatan udara berbunyi selama berjam-jam. Ledakan keras terdengar sepanjang malam, beberapa di antaranya disertai kilatan cahaya terang yang membuat langit memerah.
Gubernur wilayah Kyiv, Mykola Kalashnyk, mengonfirmasi kematian seorang perempuan berusia 47 tahun akibat serangan tersebut. Sementara itu, Wali Kota Kyiv Vitaliy Klitschko menyebut sedikitnya 19 orang terdampak, dengan 11 di antaranya harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Klitschko menambahkan bahwa sekitar 2.600 bangunan hunian, serta ratusan taman kanak-kanak, sekolah, dan fasilitas sosial lainnya kehilangan pasokan panas. “Hingga pagi ini, sebagian wilayah tepi kiri Kyiv masih tanpa listrik,” ujar Kalashnyk, seraya menyebut lebih dari 320 ribu pelanggan terdampak pemadaman listrik.
Angkatan Udara Ukraina sebelumnya telah mengumumkan peringatan udara secara nasional pada Sabtu dini hari, menyatakan drone dan misil Rusia terdeteksi bergerak di sejumlah wilayah Ukraina.
Serangan ini terjadi menjelang pertemuan Zelenskiy dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Florida pada Minggu (28/12/2025). Keduanya dijadwalkan membahas rencana yang diusulkan Washington untuk mengakhiri perang yang telah menewaskan puluhan ribu orang sejak 2022.
Di sisi lain, Rusia menuding Zelenskiy dan para pendukungnya di Uni Eropa berupaya “menggagalkan” rencana perdamaian yang dimediasi AS. Proposal terbaru yang terdiri dari 20 poin itu disebut akan membekukan perang di garis depan saat ini, sekaligus membuka peluang bagi Ukraina menarik pasukan dari wilayah timur dan membentuk zona penyangga demiliterisasi.






