Berita

Ridwan Bae: “Waspadai Siklon 93S, Tunda Liburan Akhir Tahun Jika Tak Mendesak”

Advertisement

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan penguatan bibit siklon tropis 93S yang berpotensi memicu cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia. Menanggapi peringatan tersebut, Wakil Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Ridwan Bae, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.

“Memang BMKG sekaligus peringatan itu, kita harus waspadai kita antisipasi dengan pikiran yang cerdas. Walau kita sadar bahwa setiap akhir tahun adalah tempat (momen) berkumpul keluarga, tapi kalau tidak penting-penting amat (bisa) melalui videocall untuk mengucapkan selamat Natal dan Tahun Baru,” ujar Ridwan Bae kepada wartawan di Jakarta, Kamis (18/12/2025).

Ridwan Bae menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap peringatan BMKG. Ia juga mengingatkan agar masyarakat yang berencana melakukan perjalanan liburan atau mudik untuk tetap berhati-hati dan selalu berdoa.

“Tapi kalau tidak terlalu penting sebaiknya berdiam diri di rumah saja, atau lebih banyak tinggal di rumah saja dulu, jangan meninggalkan tempat,” sambungnya, menyarankan agar masyarakat memprioritaskan keselamatan dengan tetap berada di rumah jika tidak ada keperluan mendesak.

Advertisement

Perkembangan Siklon Tropis 93S dan Dampaknya

BMKG sebelumnya menjelaskan bahwa bibit siklon tropis 93S mulai terbentuk pada Kamis, 11 Desember 2025, pukul 07.00 WIB. Saat ini, posisi siklon tersebut terpantau berada di sekitar Samudera Hindia, tepatnya di sebelah selatan Jawa Timur.

Dampak yang diperkirakan akibat penguatan siklon tropis 93S meliputi:

  • Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di beberapa wilayah, yaitu:
    • Jawa Tengah
    • DI Yogyakarta
    • Jawa Timur
    • Bali
    • Nusa Tenggara Barat
    • Nusa Tenggara Timur bagian barat
  • Angin kencang di pesisir selatan Jawa Barat hingga Bali.
  • Gelombang laut tinggi dengan ketinggian 1.25 hingga 2.5 meter (Moderate Seas) di Samudra Hindia, mulai dari selatan Banten hingga Pulau Sumba.

Masyarakat di wilayah yang terdampak diimbau untuk terus memantau informasi terbaru dari BMKG dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.

Advertisement