Ratusan warga Somalia menggelar aksi protes besar-besaran di ibu kota Mogadishu pada Minggu (28/12/2025). Demonstrasi ini mengecam keras keputusan Israel yang secara resmi mengakui Somaliland sebagai negara merdeka dan berdaulat.
Para demonstran memulai aksinya dengan menyanyikan lagu kebangsaan Somalia, kemudian meneriakkan slogan-slogan yang menegaskan persatuan negara. Mereka lantang menyuarakan, “Somalia tidak dapat dipisahkan” dan “Somaliland adalah Somalia.” Pasukan keamanan dikerahkan dalam jumlah besar di lokasi untuk menjaga ketertiban selama aksi berlangsung.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Salah satu demonstran, Mohamed Abor, mengungkapkan kepada Anadolu bahwa Somalia tidak pernah melepaskan wilayahnya dan tidak akan melakukannya sekarang. “Somalia adalah satu dan akan tetap satu,” tegas Abor, seraya menambahkan bahwa tidak ada tanah Somalia yang dapat diberikan kepada Israel atau negara lain mana pun.
Senada, demonstran lain bernama Abdi Ismail menyatakan bahwa keputusan Israel tersebut tidak dapat diterima oleh rakyat Somalia. Ia menyebut langkah itu sebagai “serangan nyata terhadap kedaulatan Somalia.” Abdi menekankan bahwa Somaliland adalah bagian yang tak terpisahkan dari negara tersebut. “Tidak ada negara yang berhak mengakui Somaliland secara sepihak,” ujarnya.
Abdi juga menambahkan bahwa komunitas internasional tidak boleh tinggal diam menghadapi keputusan tersebut. Israel menjadi negara anggota PBB pertama yang secara resmi mengakui Somaliland pada Jumat (26/12/2025). Keputusan ini segera menuai kecaman dari sejumlah negara, termasuk Turki yang merupakan sekutu dekat Somalia, serta negara-negara lain di Afrika dan Timur Tengah.
Somaliland, yang terletak di Somalia Utara, mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1991. Meskipun beroperasi sebagai entitas administratif, politik, dan keamanan yang secara de facto independen, Somaliland belum mendapatkan pengakuan resmi dari komunitas internasional sejak deklarasi kemerdekaannya tersebut.






