Internasional

MPR Tetapkan Empat Agenda Prioritas Sektor Energi untuk Percepat Transisi di 2026

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI telah menetapkan empat agenda strategis prioritas yang akan menjadi fokus utama pada tahun 2026. Langkah ini diambil untuk mengawal sektor energi, mendorong investasi hijau, serta mempercepat penanganan krisis iklim yang semakin mendesak.

Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, menjelaskan bahwa penetapan agenda ini didasari oleh potensi besar Indonesia dalam transisi energi. Pihaknya berkomitmen untuk berperan aktif, tidak hanya sebagai lembaga legislatif, tetapi juga sebagai fasilitator bagi berbagai pihak dalam mencapai target nasional.

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

“Berikutnya juga kita lihat bahwa Indonesia punya kemampuan yang sangat besar sehingga di dalam pelaksanaan kegiatan kami di tahun 2026 yang akan datang, kita akan melaksanakan empat kegiatan yang merupakan strategi dan prioritas utama,” ujar Eddy dalam acara Refleksi Akhir Tahun 2025 yang berlangsung di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (29/12/2025).

Empat Prioritas Utama MPR di Sektor Energi

Eddy Soeparno, yang juga merupakan anggota Komisi XII DPR RI, merinci keempat agenda prioritas tersebut:

  1. Pengawalan Legislasi di Parlemen

    Prioritas pertama adalah mempercepat pengesahan sejumlah regulasi penting. Ini mencakup Rancangan Undang-Undang (RUU) Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBET), revisi Undang-Undang (UU) Minyak dan Gas Bumi (Migas), revisi UU Ketenagalistrikan, serta UU Pengelolaan Perubahan Iklim.

  2. Kolaborasi dan Kemitraan Strategis

    MPR akan bertransformasi menjadi “Rumah Kolaborasi” untuk menjembatani berbagai pemangku kepentingan. Tujuannya adalah mempertemukan investor yang tertarik menanamkan modal di sektor energi hijau namun terkendala akses atau informasi teknis.

    “Kami menetapkan MPR ini bukan sebagai rumah rakyat saja, tetapi lebih daripada itu sebagai rumah kolaborasi. Di mana para pihak yang ingin melaksanakan kolaborasi, belum tahu harus ke mana, ingin punya rencana investasi, belum tahu caranya bagaimana, mempertemukan A dengan B,” tambah Eddy.

  3. Diplomasi Global Ketahanan Energi

    Agenda ketiga adalah mendorong diplomasi global terkait ketahanan energi. Upaya ini bertujuan untuk menunjukkan keseriusan Indonesia di mata dunia internasional dalam isu transisi energi dan energi terbarukan.

    “Kita juga akan lebih aktif lagi dalam diplomasi global terkait masalah energy security, transisi energi dan energi terbarukan. Karena ini merupakan salah satu upaya kami untuk menyampaikan kepada sahabat-sahabat kami di dunia internasional bahwa Indonesia serius,” tandas Eddy.

  4. Edukasi Publik Masif

    Terakhir, MPR akan fokus pada edukasi publik secara masif. Program ini akan menyasar kampus-kampus dan sekolah guna meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap isu lingkungan dan pentingnya energi terbarukan.

Mureks