Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, memastikan komitmen perusahaan dalam mendukung penyaluran pupuk bersubsidi sebanyak 9,55 juta ton pada tahun 2025. Langkah ini merupakan bagian dari strategi besar untuk meningkatkan produktivitas pertanian nasional, dengan tujuan akhir mencapai swasembada pangan.
Untuk menjamin penyaluran pupuk subsidi tepat sasaran, Pupuk Indonesia mengoptimalkan pemanfaatan teknologi. Melalui sistem dan aplikasi khusus, seluruh proses penyaluran pupuk dapat dipantau secara transparan dan efisien, mulai dari pabrik, distributor, hingga sampai ke tangan petani. Hal ini diharapkan dapat meminimalisir penyimpangan.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Rahmad Pribadi juga menegaskan bahwa sanksi tegas akan diberlakukan bagi distributor, penyalur, kios, maupun petani yang terbukti melakukan kecurangan dalam proses penyaluran pupuk subsidi. Penegasan ini disampaikan untuk memastikan integritas sistem distribusi.
Lebih lanjut, Rahmad Pribadi menjamin keamanan pasokan pupuk subsidi selama musim tanam periode Oktober 2025 hingga Maret 2026. Pupuk tersebut akan ditawarkan dengan harga yang didiskon sebesar 20 persen. Pupuk Indonesia memaksimalkan kapasitas produksinya hingga 14,5 juta ton, angka yang dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan pupuk subsidi sebesar 9,55 juta ton.
Dalam menghadapi tantangan impor bahan baku, Pupuk Indonesia secara proaktif menjajaki potensi kerja sama dengan tambang bahan baku di dalam negeri. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar dan memperkuat ketahanan industri pupuk nasional.
Pernyataan Rahmad Pribadi ini merupakan bagian dari dialognya dengan Andi Shalini dalam program Squawk Box CNBC Indonesia, yang tayang pada Rabu, 17 Desember 2025.






