Berita

Puluhan Ribu Warga Aceh Tengah dan Bener Meriah Masih Terisolir Akibat Jalan Putus Pasca-Banjir

Advertisement

Lebih dari 72 ribu warga di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah, Provinsi Aceh, hingga Jumat (19/12/2025) masih terisolir. Kondisi ini terjadi akibat kerusakan parah pada infrastruktur jalan dan jembatan setelah wilayah tersebut dilanda bencana hidrometeorologi.

Data menunjukkan, sebanyak 36.045 jiwa warga Bener Meriah dan 36.596 jiwa warga Aceh Tengah belum dapat diakses melalui jalur darat. Kepala Pusat Data dan Informasi Posko Penanganan Bencana Hidrometeorologi Bener Meriah, Ilham Abdi, menjelaskan bahwa di Bener Meriah, 59 desa di enam kecamatan terisolir.

Desa-desa yang terisolir tersebut tersebar di Kecamatan Pintu Rime Gayo, Gajah Putih, Mesidah, Syiah Utama, Permata, dan Timang Gajah. “Di Timang Gajah ada 18 desa dengan jumlah 11.096 jiwa, Mesidah 15 desa dan Gajah Putih 10 desa,” kata Ilham dalam keterangannya, Jumat (19/12/2025).

Selain itu, tercatat ada 6.339 jiwa pengungsi di Bener Meriah yang tersebar di 45 titik pengungsian. Kecamatan Pintu Rime Gayo menjadi lokasi pengungsian terbanyak dengan 2.160 orang, diikuti Timang Gajah dengan 1.696 warga, dan Permata dengan 1.165 jiwa.

Advertisement

Bencana banjir dan longsor juga menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur. Sebanyak 165 jembatan rusak, 81 titik jalan rusak, dan 821 rumah mengalami kerusakan. Saluran air bersih di 34 titik juga terdampak, mengganggu pasokan air bersih bagi masyarakat.

Sementara itu, di Aceh Tengah, 51 desa yang tersebar di tiga kecamatan juga belum dapat diakses melalui jalur darat. Jumlah warga yang terisolir di wilayah ini mencapai 36.596 jiwa.

Kadis Kominfo Aceh Tengah, Mustafa Kamal, menambahkan bahwa terdapat 16.440 orang pengungsi yang menempati 66 titik pengungsian. “Pengungsi 16.440 orang yang mengungsi di 66 titik pengungsian. Ada juga 587 warga non Aceh Tengah yang mengungsi,” ujar Mustafa Kamal saat dimintai konfirmasi terpisah.

Advertisement