Internasional

Produk Impor China Kuasai Pasar Kembang Api dan Terompet Asemka Jelang Pergantian Tahun 2026

Menjelang pergantian tahun 2025 ke 2026, Pasar Asemka di Jakarta Barat kembali menjadi pusat perhatian dengan maraknya penjualan kembang api, petasan, dan terompet. Berdasarkan pantauan pada Rabu (31/12/2025) pukul 12.00 WIB, atau 12 jam sebelum pergantian tahun, tampak cukup banyak pedagang yang menawarkan aneka macam produk tersebut.

Produk kembang api dan petasan yang membanjiri Pasar Asemka sebagian besar berasal dari China. Hal ini terlihat jelas dari adanya tulisan Mandarin atau label “Shanghai” pada kemasan. Sementara itu, untuk terompet, terdapat campuran antara produk impor dari China dan produk lokal.

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

Salah satu pedagang kembang api, Beni (bukan nama sebenarnya), membenarkan dominasi produk impor tersebut. “Iya, kebanyakan kembang api sama petasan yang dijual berasal dari China, itu keliatan ada tulisan Shanghai,” ujarnya saat ditemui.

Beni menjelaskan, banyaknya produk kembang api impor dari China disebabkan oleh ketersediaan yang melimpah dan harga yang kompetitif. “Kalau impor kan banyak ya, ya importirnya banyak, kalau soal harga sih tergantung ya, tapi memang kadang lebih murah impor sih,” tambahnya.

Di tokonya, kembang api dijual dengan variasi harga mulai dari Rp 30.000 hingga Rp 50.000, tergantung pada ukuran dan bentuknya.

Senada dengan Beni, pedagang lain bernama Rehan (bukan nama sebenarnya) juga mengungkapkan bahwa kembang api yang dijualnya mayoritas berasal dari China. Menurutnya, produk impor lebih mudah dicari dan memiliki kualitas yang cukup baik. “Iya, kebanyakan di sini dari China, karena gampang carinya, kemudian juga lumayan bagus kembang apinya,” kata Rehan.

Mureks