Berita

Pramono Anung Soroti Kebakaran Gedung Terra Drone: Dibangun Tanpa Aturan

Advertisement

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyoroti penyebab insiden tragis kebakaran gedung Terra Drone di Jakarta Pusat yang merenggut puluhan nyawa. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, secara tegas menyatakan bahwa musibah ini terjadi akibat bangunan tersebut tidak mematuhi standar keselamatan yang seharusnya.

“Problem utamanya adalah kalau semuanya menaati aturan, pasti tidak terjadi. Ini pasti dibangun tanpa aturan,” ujar Pramono di Jakarta Pusat, Rabu (10/12/2025).

Pramono menjelaskan, berdasarkan pengamatan kasat mata, struktur gedung tersebut sudah menunjukkan ketidaksesuaian dengan standar yang berlaku. Fasilitas keselamatan yang minim dan akses evakuasi yang terbatas menjadi sorotan utama.

“Kalau dilihat, tangganya kecil banget. Itu yang menyebabkan beberapa orang nggak bisa turun ke bawah,” ungkapnya, menggambarkan betapa sempitnya jalur evakuasi.

Ia menambahkan, saat api mulai membesar, para karyawan justru memilih naik ke lantai atas untuk menyelamatkan diri. Namun, kondisi ini diperparah dengan asap tebal yang membumbung dari lantai bawah, membuat korban terjebak dan sulit mencari jalan keluar.

“Ketika kebakar , karyawannya naik ke atas semua, kemudian asap dari bawah. Itulah yang menyebabkan kenapa kemudian yang meninggal cukup banyak,” jelasnya mengenai kronologi yang memperburuk situasi.

Advertisement

Menurut gubernur, gedung tersebut termasuk dalam kategori ‘gedung tumbuh’. Bangunan jenis ini sering kali muncul di antara gedung-gedung lama dan kerap kali mengabaikan kelengkapan administrasi serta standar keselamatan.

“Gedung kemarin itu gedung yang tumbuh. Kiri-kanannya gedung lama, tumbuh satu-satunya gedung itu, sehingga pasti secara kelengkapan persyaratannya tidak terpenuhi,” tegasnya.

Menindaklanjuti insiden ini, Pemprov DKI akan segera melakukan pengecekan menyeluruh terhadap seluruh gedung di Jakarta, terutama bangunan yang berpotensi mengabaikan peraturan.

“Dalam minggu-minggu ini kita akan segera mengecek kembali semua gedung yang ada,” ucap Pramono.

Kebakaran gedung Terra Drone dilaporkan terjadi pada Selasa (9/12) dan merenggut 22 korban jiwa, terdiri dari 15 perempuan dan 7 laki-laki.

Advertisement