Gubernur Jakarta, Pramono Anung, memerintahkan Dinas Sumber Daya Air (SDA) untuk melanjutkan pembangunan proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) di tiga titik Jakarta Utara pada 2026. Total panjang pembangunan yang diminta mencapai 3,1 kilometer.
“Saya tetap meminta kepada Dinas Sumber Daya Air untuk melanjutkan pembangunan di tahun 2025, 2026 ini untuk NCICD, National Capital Integrated Coastal Development,” ujar Pramono di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (8/12/2025).
Tiga segmen yang menjadi fokus kelanjutan pembangunan adalah segmen Asahimas sepanjang 1,2 km, segmen Ancol Barat Seafront sepanjang 0,8 km, dan Tanggul Mitigasi Muara Angke sepanjang 1,1 km. Pramono berharap, dengan adanya kelanjutan ini, target pembangunan NCICD sepanjang 28 km dapat segera tuntas.
Saat ini, baru 11 km dari target NCICD yang telah terbangun. “Masih kurang 16, sekian (yang belum dibangun),” ungkapnya.
Fokus Pembangunan Tanggul Pantai Mutiara
Selain itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga akan memprioritaskan pembangunan tanggul di Pantai Mutiara pada 2026. Pembangunan tersebut mencakup 430 meter di sisi timur dan 100 meter di sisi barat kawasan tersebut.
Pramono mengakui bahwa realisasi pembangunan NCICD memiliki tingkat kompleksitas tinggi. Hal ini disebabkan oleh pengelolaan lokasi pembangunan yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, PT Pelindo (Persero), dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan keterbukaannya terhadap masukan dari masyarakat. Pramono juga menanggapi unggahan sejumlah influencer mengenai tanggul di Jakarta Utara yang dinilainya cenderung melihat dari satu sisi.
“Kan banyak influencer yang hanya melihat di satu sisi dan kemudian mem-viralkan. Enggak apa-apa. Ini menjadi hal yang kemudian saya meminta kepada Dinas SDA untuk diantisipasi,” tuturnya.
Untuk kawasan Pelindo, koordinasi dengan Dinas SDA akan segera dilakukan di Muara Baru. “Maka untuk yang kawasan Pelindo kami akan minta untuk di Muara Baru segera dikoordinasikan bekerja bersama-sama dengan Dinas Sumber Daya Air,” lanjutnya.
Ingatkan Potensi Banjir Rob
Di kesempatan yang sama, Gubernur Pramono Anung mengingatkan bahwa potensi banjir rob masih akan terjadi dalam beberapa bulan mendatang. Namun, ia memperkirakan puncak banjir rob telah terjadi pada Jumat (5/12/2025) pekan lalu.
“Rob-nya untuk bulan depan atau bulan-bulan ke depan pasti masih ada, tetapi puncaknya memang kemarin ini,” ujar Pramono.
Ia menginstruksikan agar penanganan potensi banjir rob di kawasan Muara Angke, Muara Baru, Sunda Kelapa, Green Bay Pluit, RE Martadinata, Ancol, dan Cilincing Marunda dikoordinasikan secara lebih matang.
Pertemuan koordinasi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Dinas SDA Jakarta, Kementerian Pekerjaan Umum (PU), KKP, dan PT Pelindo (Persero) dijadwalkan pada Selasa (9/12/2025) untuk membahas penanganan rob di Jakarta Utara.
“Untung di Jakarta kemarin kami sudah mempersiapkan dari jauh-jauh hari, penyiapan pompa dan sebagainya. Sehingga ketika air rob-nya naik, yang oleh Pak Ahok (Mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama) diperkirakan kalau jebol bisa sampai banjir di Monas, waktu itu saya jawab dengan, ya serius juga, bahwa mudah-mudahan enggak terjadi,” jelasnya.






