Berita

Prabowo: Negara Hadir Tangani Bencana Sumatera, Waspadai Agenda Lain

Advertisement

Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pemerintah telah mengerahkan seluruh kekuatan nasional untuk menangani bencana yang melanda Sumatera. Ia meminta semua pihak untuk waspada terhadap narasi yang menyebut negara seolah tidak hadir dalam situasi darurat tersebut.

Pengerahan Kekuatan Nasional

“Kita sudah mengerahkan lebih dari 50 ribu TNI dan Polri. 50 ribu itu setingkat 50 batalion sudah dikerahkan di daerah terdampak. Kalau dibilang negara tidak hadir, ah, ya, kita waspada saja, ya. Unsur-unsur yang memang ya punya agenda-agenda lain,” ujar Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/12/2025).

Prabowo merinci, pemerintah telah mengerahkan lebih dari 60 helikopter dan belasan pesawat yang beroperasi setiap hari menuju lokasi bencana. Selain itu, pembangunan hunian bagi warga terdampak juga terus dilakukan.

Pembangunan Hunian dan Infrastruktur

“Saya sudah perintahkan Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman bersama Menteri PU, pembangunan hunian segera dilakukan dan 2.000 rumah segera akan mulai dibangun. 1.000 alat berat sudah dikirim, antara lain truk, ekskavator, tangki air bersih dan minum. Kemarin kita juga tambahkan lagi alat berat, truk air minum, persediaan air bersih, serta toilet-toilet portable. 50 jembatan bailey sedang kita kerjakan, 7 tadi sudah jadi,” jelas Prabowo.

Ia menambahkan, sebagian besar akses jalan darat di lokasi bencana telah pulih, meskipun diakui masih ada beberapa wilayah yang terisolasi.

Advertisement

Tantangan Pemulihan

Prabowo mengakui bahwa proses pemulihan membutuhkan waktu. “Saya telah minta maaf, saya tidak punya tongkat Nabi Musa. Kita tidak bisa selesaikan dalam 3 hari, 4 hari, 5 hari. Mungkin mungkin 2-3 bulan aktivitas akan benar-benar normal,” katanya.

Mengenai aliran listrik, Prabowo bersyukur sebagian wilayah bencana telah kembali menyala. Namun, ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi petugas di lapangan.

“Masih ada beberapa yang harus kita percepat. Masih ada beberapa yang berbahaya karena kabel-kabel kalau lewat air yang masih banjir, itu berbahaya. Ini bisa mengakibatkan korban nyawa kalau tidak hati-hati. Jadi, PU itu PLN bekerja dengan sangat sangat menghadapi kondisi yang sangat menantang dan mereka sudah di situ sudah belasan hari,” tutup Prabowo.

Advertisement