Kabupaten Agam, Sumatera Barat – Misi kemanusiaan BKO Polda Riau di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, resmi berakhir pada Jumat, 12 Desember 2025. Operasi Aman Nusa II ditutup dengan kegiatan doa bersama yang digelar Polda Riau bersama warga setempat di Posko Bencana Polda Riau, SMPN 03 Palembayan, pada Kamis (11/12/2025) malam. Acara ini menjadi momen perpisahan sekaligus penghormatan bagi para korban bencana galodo yang meninggal dunia.
Doa bersama berlangsung khidmat di tengah suasana duka yang masih menyelimuti. Kabid Humas Polda Riau, Kombes Anom Karibianto, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi mendalam kepada masyarakat atas dukungan yang diberikan selama 14 hari personel Polda Riau bertugas.
“Kami mewakili seluruh personel Satgas mengucapkan terima kasih banyak atas dukungan dan suport para wali nagari, para datuk, dan tokoh masyarakat. Sehingga selama 14 hari kami melakukan perbantuan di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam ini dapat berjalan dengan lancar,” ujar Kombes Anom.
Turut hadir dalam acara tersebut, Dansat Brimob Polda Riau selaku Kasatgas BKO Kombes Ketut Gede Adi Wibawa, Kepala SPN Polda Riau selaku Ketua Koordinator Tim Trauma Healing Kombes Indra Duaman, Kabid Dokkes Polda Riau selaku Ketua Tim DVI Kombes Wahono Edhi, Direktur Sabhara Polda Riau Kombes Syahrial, serta ratusan personel BKO dan masyarakat dari beberapa nagari di Kecamatan Palembayan.
Polda Riau telah menjalankan misi kemanusiaan ini sejak 30 November 2025, mengerahkan 290 personel untuk membantu penanganan pasca-bencana. Kombes Anom menegaskan bahwa bantuan ini merupakan wujud nyata kehadiran Polri di tengah masyarakat yang membutuhkan.
Seluruh personel BKO dijadwalkan kembali ke Pekanbaru, Riau, pada Jumat (12/12/2025) pagi. “Kami berharap segera selesai apa yang menjadi target dalam me-maintain bencana ini agar para korban ini mendapatkan perlakuan dari seluruh pemerintah,” ucapnya.
Seorang warga Tigo Koto Silungkang, mewakili anak nagari, menyampaikan terima kasih atas bantuan Polda Riau yang dinilai telah memulihkan fisik dan psikis warga. Ia menyoroti peran penting alat berat seperti ekskavator dan loader yang membantu membuka akses jalan menuju Kota Bukittinggi yang sempat terputus akibat longsor.
“Atas bantuan yang diberikan oleh Bapak Kapolda Riau, seperti ekskavator, loader, sehingga terbukanya akses jalan ke Kota Bukittinggi dari Simpang Padang Koto Gadang menuju Simpang Petai,” katanya.
Warga tersebut berharap segala bantuan yang telah diberikan menjadi ladang ibadah bagi seluruh personel Polda Riau. “Mudah-mudahan lelah bapak, apa-apa yang bapak bawa ke sini, kami tidak bisa membalas, kecuali dengan seuntai doa. Mudah-mudahan lelah bapak itu menjadi lillah dan dibalas oleh Allah SWT,” tuturnya.
Acara perpisahan diakhiri dengan makan bersama yang dimasak oleh personel Brimob Polda Riau. Sisa bantuan logistik yang ada juga dibagikan kepada para korban bencana.






