Polandia mengerahkan pesawat tempur bersama sekutunya pada Selasa (23/12/2025) untuk mengamankan wilayah udara nasional. Langkah ini diambil setelah Rusia melancarkan serangan udara besar-besaran ke Ukraina, termasuk wilayah barat yang berbatasan langsung dengan Polandia.
Komando Operasional Angkatan Bersenjata Polandia menyatakan pengerahan jet tempur dilakukan sebagai langkah pencegahan. Serangan Rusia yang melibatkan rudal dan drone memicu peningkatan kesiapan sistem pertahanan udara darat dan radar pengintaian.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
“Pesawat tempur dikerahkan, dan sistem pertahanan udara berbasis darat serta sistem pengintaian radar ditingkatkan kesiapannya,” tulis komando angkatan bersenjata Polandia dalam unggahan di media sosial X, seperti dikutip Reuters.
Mereka menambahkan, “Langkah-langkah ini bersifat preventif dan bertujuan untuk mengamankan serta melindungi wilayah udara, terutama di daerah yang berdekatan dengan wilayah yang terancam.”
Dampak Serangan Rusia di Ukraina
Di sisi lain, Ukraina melaporkan dampak serius dari serangan Rusia tersebut. Moskow menghantam negara itu dengan kombinasi rudal dan drone, menewaskan sedikitnya tiga orang, termasuk seorang anak berusia empat tahun.
Serangan ini juga memicu pemadaman listrik darurat di sebagian besar wilayah, saat warga bersiap merayakan Natal. Korban jiwa dilaporkan jatuh di wilayah Zhytomyr, Ukraina tengah, serta di sekitar Kyiv, di mana otoritas setempat menyebut sedikitnya lima orang lainnya terluka.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut serangan itu melibatkan lebih dari 30 rudal dan 650 drone yang menghantam sedikitnya 13 wilayah.
“Serangan Rusia ini mengirimkan sinyal yang sangat jelas tentang prioritas Rusia,” tulis Zelensky di X. Ia melanjutkan, “Sebuah serangan menjelang Natal, ketika orang-orang hanya ingin bersama keluarga mereka, di rumah, dan aman.”
Operator jaringan listrik Ukraina mengatakan sebagian besar wilayah mengalami pemadaman listrik darurat akibat kerusakan infrastruktur energi. Otoritas setempat melaporkan fasilitas penting rusak di Chernihiv (utara), Lviv (barat), dan Odesa (selatan).
Perdana Menteri Ukraina Yulia Svyrydenko mengatakan serangan paling parah menghantam fasilitas energi di wilayah barat. Serangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah putaran terbaru pembicaraan damai yang dipimpin Amerika Serikat untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir empat tahun.
Polandia, sebagai anggota NATO yang berbatasan langsung dengan Ukraina, menegaskan kesiapsiagaan militernya menyusul serangan Rusia yang mendekati perbatasan. Sementara itu, Moskow disebut terus meningkatkan tekanan dengan menargetkan energi dan logistik Ukraina guna memperkuat posisi tawarnya dalam perundingan.






