Upaya memastikan objek vital tetap menyala pascabencana, Perusahaan Listrik Negara (PLN) berkolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerbangkan genset berkapasitas 250 kiloVolt Ampere (kVA) menggunakan helikopter Sikorsky S-61A. Penerbangan strategis ini dilakukan dari Banda Aceh menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datu Beru, Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, pada Sabtu (6/12/2025).
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa langkah cepat ini mencerminkan komitmen PLN dan negara dalam menjamin keberlangsungan layanan kesehatan pascabencana. “Kami bergerak cepat memulihkan listrik di rumah sakit sebagai fasilitas vital bagi masyarakat,” kata Darmawan, dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (8/12/2025). Tindakan ini sejalan dengan arahan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang memprioritaskan sektor layanan kesehatan untuk pasokan energi, demi kelancaran operasional medis.
“Bagi kami ini bukan hanya tugas teknis, tetapi tanggung jawab kemanusiaan yang kami emban untuk masyarakat,” ujar Darmawan, menekankan urgensi situasi.
Kolaborasi Lintas Sektor
Kolaborasi erat antara PLN, BNPB, dan TNI menjadi kunci keberhasilan dalam mempercepat pemulihan pasokan listrik di wilayah yang terdampak bencana. Sinergi ini menegaskan semangat gotong royong seluruh elemen bangsa dalam memastikan layanan publik tetap berjalan di tengah kondisi darurat.
“Kami ucapkan terima kasih atas dukungan luar biasa dari BNPB dan TNI yang memperkuat langkah kami di lapangan. Berkat sinergi ini, Alhamdulillah genset darurat dapat tiba di lokasi terdampak dengan cepat dan aman,” ujar Darmawan.
Solusi Udara untuk Akses Terputus
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Aceh, Eddi Saputra, menjelaskan bahwa pengiriman melalui udara menjadi solusi terbaik untuk memastikan genset tiba tepat waktu di lokasi prioritas. “Pengiriman melalui udara menjadi satu-satunya opsi agar genset tiba secepatnya, karena seluruh akses darat menuju RSUD Datu Beru terputus dan tidak dapat dilalui akibat bencana. Dengan dukungan helikopter, proses distribusi dapat ditempuh dalam waktu sekitar 45 menit,” jelas Eddi.
Setibanya di lokasi, petugas PLN segera bergerak cepat melakukan instalasi dan pengujian agar genset dapat beroperasi sebagai sumber listrik sementara. Langkah ini krusial untuk memastikan layanan kesehatan bagi masyarakat Aceh Tengah tetap berlangsung hingga jaringan utama kembali normal.
Proses mobilisasi genset seberat 2,6 ton dan trailernya seberat 1 ton, total 3,6 ton, melalui udara memerlukan ketelitian tinggi. Percobaan pertama sempat gagal karena penyesuaian beban dan titik angkat, namun akhirnya berhasil diterbangkan pada percobaan kedua.
Apresiasi Pemerintah Daerah dan Rumah Sakit
Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga, mengapresiasi respons cepat PLN dalam memulihkan kelistrikan pascabencana, meskipun akses medan sangat terbatas. Ia menekankan pentingnya menjaga layanan publik yang krusial seperti rumah sakit tetap beroperasi.
“Kami atas nama masyarakat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tengah mengucapkan terima kasih kepada PLN yang hari ini meskipun jaringan listrik terputus tapi kami masih dapat pelayanan yang terbaik, yaitu untuk rumah sakit,” ujar Haili, Sabtu (12/6/2025).
Direktur Utama RSUD Datu Beru, Takengon, Gusnarwin, turut mengapresiasi gerak cepat PLN dalam memastikan layanan medis tetap berjalan. “Kami sangat terbantu dengan respons cepat PLN, listrik adalah nadi operasional rumah sakit,” kata Gusnarwin.
Dengan adanya genset tersebut, pihak rumah sakit dapat memastikan ruang operasi, layanan gawat darurat, dan perawatan pasien tetap berlangsung tanpa kendala. “Ini benar-benar menyelamatkan banyak nyawa,” ujar Gusnarwin.
Listrik di Aceh Tengah dilaporkan sudah menyala kembali pada 8 November 2025 sekitar pukul 03.00 WIB, memungkinkan warga di wilayah kota Takengon untuk kembali menikmati pasokan listrik. Sejumlah toko, kedai, dan bengkel yang sempat tutup pascabencana hidrometeorologi kini tampak sudah mulai buka di wilayah perkotaan.






