Berita

PKB Ingatkan Danantara: Transparansi Mutlak dalam Proyek Kampung Haji di Makkah

Advertisement

Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Rivqy Abdul Halim, mendesak PT Danantara untuk bekerja secara transparan dalam proyek akuisisi aset perhotelan dan lahan di Makkah, Arab Saudi. Proyek ini bertujuan membangun ‘kampung haji’ bagi jemaah Indonesia di dekat Masjid Al-Haram.

Menurut Rivqy, skala investasi yang besar menuntut akuntabilitas penuh dari Danantara, lembaga pengelolaan investasi negara yang dibentuk untuk mengoptimalkan kekayaan negara.

PKB Soroti Transparansi dan Manfaat Maksimal

“Dengan skala sebesar ini, Danantara tidak boleh bekerja secara tertutup. Transparansi mutlak diperlukan untuk memastikan tidak terjadi penyimpangan, baik dalam pengelolaan aset, penggunaan anggaran, maupun penentuan mitra. Setiap Rupiah uang negara harus kembali dalam bentuk manfaat nyata bagi jemaah,” tegas Rivqy kepada wartawan pada Jumat, 19 Desember 2025.

Rivqy menekankan bahwa pembelian lahan untuk kampung haji harus benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi jemaah haji Indonesia, bukan sekadar proyek properti. Ia menilai pembangunan kampung haji dapat menjawab kebutuhan jemaah jika dikerjakan dengan penuh tanggung jawab.

“Danantara merupakan lembaga pengelolaan investasi negara yang dibentuk untuk mengoptimalkan kekayaan negara melalui pengelolaan aset BUMN dan investasi strategis. Karena itu, pembelian lahan kampung haji harus benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi jemaah haji Indonesia, bukan sekadar proyek properti,” ungkapnya.

Sebagai bentuk pertanggungjawaban publik, Rivqy mengusulkan agar perkembangan pembangunan kampung haji dilaporkan secara berkala. Ia juga menekankan pentingnya pengawasan ketat sejak awal proyek untuk memastikan tujuan tercapai.

Advertisement

“Kampung haji ini merupakan amanah besar dari Presiden Prabowo. Jangan sampai ada pihak yang mencederai kebijakan strategis ini demi kepentingan sempit,” pungkas Rivqy.

Detail Akuisisi Aset oleh Danantara

Sebelumnya, CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, menjelaskan bahwa investasi pada fase awal ini mencakup satu hotel yang telah beroperasi serta serangkaian aset pengembangan berorientasi hospitality. Potensi kapasitas yang bisa dicapai dari pengembangan ini diperkirakan hingga sekitar 5.000 kamar hotel.

Berdasarkan perjanjian yang telah disepakati, Danantara Investment Management dan Thakher Development Company telah mengakuisisi Novotel Makkah Thakher City, sebuah hotel dengan 1.461 kamar. Selain itu, 14 bidang tanah seluas total sekitar 4,4 hektare juga diakuisisi untuk pengembangan di masa depan.

“Penandatanganan ini merupakan langkah awal yang penting dalam mengamankan aset-aset strategis yang dapat mendukung upaya Indonesia dalam meningkatkan layanan bagi para jemaah. Meskipun kepemilikan atas aset-aset yang diidentifikasi telah diformalkan melalui perjanjian ini, pengembangan berikutnya akan dilaksanakan secara bertahap, berdasarkan kajian kelayakan yang komprehensif, pertimbangan regulasi, serta standar tata kelola yang prudent,” ujar Rosan dalam keterangan tertulis yang dilansir detikFinance pada Senin, 15 Desember.

Advertisement