Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menyerahkan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana di Desa Geudumbak, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, Rabu (31/12/2025). Kedatangan Tito bersama rombongan merupakan perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan percepatan pemulihan pascabencana di wilayah tersebut.
Bantuan yang diserahkan meliputi bahan makanan pokok, makanan cepat saji, pakaian, perlengkapan sekolah, hingga perlengkapan pribadi wanita. Penyerahan ini dilakukan usai Mendagri mengikuti Rapat Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan Pascabencana bersama anggota DPR RI di Kota Banda Aceh sehari sebelumnya.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Presiden Prabowo Akan Tinjau Langsung Aceh
Dalam keterangannya, Tito mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto akan segera meninjau langsung Provinsi Aceh. “Kami datang ke sini atas perintah dari Bapak Presiden. Bapak Presiden sendiri besok Insyaallah akan datang ke Aceh, ke Bener Meriah, setelah itu beliau akan ke Aceh Tamiang,” ujar Tito melalui keterangan tertulis.
Aceh Utara diketahui menjadi salah satu kawasan yang terdampak bencana banjir cukup parah. Dalam kesempatan tersebut, Tito juga berdialog dengan masyarakat setempat, memberikan dukungan moril agar mereka dapat pulih lebih cepat dari dampak bencana.
Percepatan Pemulihan dan Akurasi Data
Tito menambahkan, pemerintah terus memastikan progres percepatan pemulihan pascabencana berlangsung optimal. Berdasarkan pantauan di lapangan, Mendagri menyebut kondisi pemulihan secara bertahap berjalan dengan baik, terlihat dari mulai bergeraknya perekonomian masyarakat di sejumlah titik.
Selain itu, pemerintah juga terus memaksimalkan pembangunan hunian bagi masyarakat terdampak. Untuk kerusakan hunian berat hingga hilang akan ditangani melalui pembangunan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap), sedangkan kerusakan ringan dan sedang akan diberikan bantuan uang.
Oleh karena itu, data yang akurat menjadi kunci dalam mendukung realisasi kebijakan tersebut. Tito menekankan pentingnya kecepatan pendataan. “Mengenai masalah data, jangan menunggu datanya sampai selesai semua. Karena kita berhitung hari, berhitung jam. Jadi, kalau dapat data, buat aja namanya data gelombang pertama. Jadi, sekian rumah yang rusak ringan, sedang, berat gelombang pertama. Itu masih bisa diperbaiki lagi,” tambahnya.
Menurut Tito, pendataan secara berkala akan memudahkan percepatan pemulihan. Kecepatan pendataan rumah yang rusak dan hilang oleh pemerintah daerah (Pemda) sangat diperlukan agar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dapat segera membayarkan dana bantuan bagi warga yang rumahnya rusak ringan dan sedang.
Data ini juga krusial untuk mendukung penyiapan jumlah huntara dan huntap bagi rumah yang rusak berat atau hilang. Selain itu, data tersebut berguna bagi Kementerian Sosial dalam menyalurkan berbagai bantuan, antara lain:
- Uang lauk pauk sebesar Rp15 ribu per orang per hari.
- Bantuan isi rumah senilai Rp3 juta.
- Bantuan pemberdayaan ekonomi sebesar Rp5 juta per keluarga.
Perbaikan Infrastruktur Vital
Lebih lanjut, Tito mengungkapkan pihaknya akan melaporkan kepada Presiden dan jajaran menteri di Kabinet Merah Putih, aspirasi terkait perbaikan bendungan di Kabupaten Aceh Utara. Bendungan ini berperan vital bagi irigasi dan sistem pertanian setempat.
Data bendungan dan irigasi yang rusak akan segera disampaikan kepada Menteri Pekerjaan Umum untuk diperbaiki. Sementara itu, data sawah dan kebun yang rusak akan disampaikan kepada Menteri Pertanian untuk dipulihkan lahan pertanian tersebut.
“Jadi nanti semua data kita akan sampaikan, termasuk utamanya adalah satu, masalah bendungan tadi. Karena ini sangat vital mengairi sawah yang lain,” tandas Tito.






