Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) sekaligus Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, KH Anwar Abbas, mengajak seluruh pemimpin di Indonesia untuk menjadikan momen pergantian tahun sebagai titik refleksi mendalam. Ia menekankan pentingnya evaluasi diri atas perjalanan yang telah dilalui dan arah kebijakan yang akan diambil ke depan.
Menurut KH Anwar Abbas, pergantian tahun bukan sekadar perubahan angka pada kalender, melainkan sebuah kesempatan untuk merenungkan dampak kebijakan dan tindakan yang telah diambil. “Harapannya, momentum ini tidak hanya berdampak bagi kehidupan pribadi, tetapi juga memberi makna lebih besar bagi masa depan kehidupan berbangsa dan bernegara di tanah air,” ujarnya pada Selasa (30/12/2025).
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Evaluasi Kinerja dan Amanah Rakyat
Ia berharap para pemimpin di berbagai tingkatan dapat memanfaatkan pergantian tahun ini sebagai kesempatan mengevaluasi diri dan kinerja. Pertanyaan krusial yang harus diajukan adalah, “Sudahkah kebijakan dan tindakan yang diambil selama ini memberi manfaat nyata bagi rakyat? Sudahkah amanah yang diberikan dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan?”
Jika evaluasi menunjukkan capaian positif, hal itu patut disyukuri dan dipertahankan, bahkan ditingkatkan. Namun, jika masih terdapat kekurangan atau kesalahan, inilah saatnya untuk melakukan perbaikan dengan kesungguhan hati. “Rakyat menanti perubahan yang berpihak kepada mereka dan negara membutuhkan kebijakan yang adil, jernih, serta menyejukkan,” tegasnya.
Pertanggungjawaban di Hadapan Allah SWT
KH Anwar Abbas mengingatkan bahwa perbaikan ini bukan hanya demi kepentingan publik, melainkan juga untuk kepentingan para pemimpin itu sendiri. Ia mengutip sabda Nabi Muhammad SAW yang menegaskan, “Setiap pemimpin kelak akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT.”
Kekuasaan dan jabatan, lanjutnya, bukanlah sekadar kehormatan, melainkan sebuah amanah besar yang kelak akan dipertanyakan. “Untuk apa kekuasaan itu digunakan?” tanyanya retoris. Jika digunakan demi kemaslahatan rakyat, itu akan menjadi jalan keselamatan. Sebaliknya, jika dimanfaatkan untuk memperkaya diri dan kelompok, serta mengabaikan hak-hak masyarakat, hal tersebut dapat menjadi sebab kehancuran diri, baik di dunia maupun di hadapan pengadilan Tuhan kelak.
Ia menambahkan, di dunia mungkin ada celah untuk menghindar dari hukum manusia, namun di hadapan pengadilan Allah SWT, tidak ada ruang untuk berkelit. “Semua akan diperhitungkan secara sempurna dan seadil-adilnya,” imbuhnya.
<Momen Introspeksi dan Berbenah
Oleh karena itu, momen pergantian tahun ini menjadi sangat penting bagi para pemimpin untuk introspeksi. “Apakah kebijakan selama ini sudah sejalan dengan amanah rakyat? Bila sudah, alhamdulillah. Bila belum, inilah waktu terbaik untuk berbenah,” kata KH Anwar Abbas.
Ia meyakini bahwa perubahan yang baik tidak akan merugikan siapa pun. Justru, hal tersebut akan meninggikan martabat pemimpin di mata rakyat dan di hadapan Allah SWT. “Semoga pergantian tahun ini membawa berkah dan kemaslahatan—bukan hanya bagi para pemimpin, melainkan juga bagi seluruh rakyat Indonesia. Semoga menjadi awal dari kinerja yang lebih amanah, lebih merakyat, dan lebih diridhai oleh Allah SWT. Amin,” pungkasnya.






