Berita

Pengeroyokan Debt Collector di Kalibata Berujung Maut, Diduga Dipicu Penolakan Tagihan Cicilan

Advertisement

Polisi mengungkap motif di balik pengeroyokan dua orang debt collector atau mata elang (matel) di Kalibata, Jakarta Selatan, yang berujung pada kematian. Para terduga pelaku diduga merupakan rekan dari pengendara motor yang tidak terima saat ditagih cicilan kendaraannya.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly menjelaskan kronologi kejadian tersebut. “Berawal dari adanya istilahnya mata elang, mau menagih kendaraan sepeda motor, yang indikasinya belum bayar kredit. Dari pemilik kendaraan ini, dia tidak menerima, selanjutnya dia memanggil teman-temannya kurang lebih ada 8 orang yang menurut informasi,” ujar Nicolas pada Jumat (12/12/2025).

Selanjutnya, para terduga pelaku melakukan pengeroyokan terhadap kedua mata elang tersebut. Akibatnya, satu orang debt collector meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara satu orang lainnya meninggal saat dalam perjalanan menuju rumah sakit. “Selanjutnya kedua orang yang bertugas sebagai mata elang ini dianiaya dan dikeroyok sampai satu meninggal dunia di tempat dan satu lagi meninggal di rumah sakit,” jelasnya.

Penyidik gabungan dari Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan dan Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih terus melakukan pengembangan untuk mengungkap seluruh pelaku yang terlibat dalam kasus ini.

Bentrok dan Pembakaran Menyusul Pengeroyokan

Pengeroyokan dua debt collector di Kalibata, Jakarta Selatan, tidak hanya berakhir pada insiden tersebut. Kericuhan meluas setelah sekelompok orang yang diduga rekanan korban matel datang ke lokasi kejadian.

Advertisement

Warung milik warga hingga sepeda motor yang terparkir di lokasi pengeroyokan menjadi sasaran amuk massa. “Tiba-tiba ada sekelompok massa yang datang setelah maghrib itu, datang langsung merusak, karena dikeroyoknya di TKP di sini,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan di lokasi kejadian, Kamis (11/12).

Nicolas menambahkan, massa tersebut menyerang secara membabi buta. “Jadi, akhirnya di sini sasaran daripada kelompok massa itu. Mungkin dari kelompok mereka (korban matel) yang datang menyerang, membabi buta, merusak warung yang ada di sini,” lanjutnya.

Akibat kericuhan tersebut, menimbulkan kerugian materiil bagi warga. Namun, Nicolas memastikan tidak ada korban jiwa dari insiden bentrokan susulan ini. “Korban jiwa (akibat kericuhan) tidak ada. Yang ada korban material. Warung, ada beberapa warung yang rusak. Dan sepeda motor ojek yang ngangkut barang-barang itu dibakar,” pungkasnya.

Advertisement