Pedagang yang terdampak kebakaran di bangunan subgrosir C2 Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, mulai kembali berjualan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menyiapkan kios tempat penampungan sementara (TPS) di area pasar untuk memfasilitasi aktivitas mereka.
Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Suharini Eliawati, menyatakan bahwa penanganan dilakukan dengan cepat sesuai arahan Gubernur. “Sesuai arahan Bapak Gubernur, penanganan kami lakukan dengan cepat agar tidak mengganggu suplai dan pengadaan komoditas. Mulai hari ini, Minggu (21/12), para pedagang sudah bisa mengaktivasi kios di TPS sambil dilakukan penyempurnaan oleh Pasar Jaya,” kata Suharini pada Senin (22/12/2025).
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
TPS yang disiapkan oleh Perumda Pasar Jaya berlokasi sekitar 50 meter dari titik kebakaran. Area seluas sekitar 1.800 meter persegi di atas lahan parkir tersebut mampu menampung sekitar 350 kios pedagang.
Pedagang Sambut Baik Kios Sementara
Sejumlah pedagang menyambut baik langkah cepat Pemprov DKI Jakarta tersebut. Ahmad Alam Syah, salah satu pedagang yang terdampak, mengungkapkan rasa syukurnya bisa kembali berdagang. “Kami sangat berterima kasih kepada Pemprov DKI dan Perumda Pasar Jaya. Dengan adanya kios di TPS ini, kami bisa kembali berdagang,” ujar Ahmad.
Menurut Ahmad, fasilitas di TPS dinilai cukup memenuhi kebutuhan pedagang. Ia menekankan pentingnya aktivitas jual beli yang kembali berjalan agar penghasilan tidak terhenti terlalu lama. “Cocok saja. Yang penting kami bisa berdagang lagi. Semoga ke depannya usaha kami semakin lancar dan berkah,” tambahnya.
Senada dengan Ahmad, Suparto, pedagang pepaya yang telah 15 tahun berjualan di Pasar Induk Kramat Jati, berharap proses penyelesaian TPS segera rampung. “Kalau untuk kecepatan, ini sudah bagus. Cepat dan tanggap dari Pasar Jaya dan Pemprov DKI. Harapan saya secepatnya bisa pindah ke sini supaya bisa berdagang lagi,” kata Suparto.
Suparto juga berharap kios yang terbakar dapat segera dibangun kembali. “Kami ingin kios yang terbakar segera direnovasi supaya bisa kembali ke tempat semula,” tuturnya.
Dampak Kebakaran dan Bantuan Pemprov DKI
Kebakaran yang terjadi pada 15 Desember lalu berdampak pada 350 tempat usaha, dengan 117 pedagang buah, khususnya pisang dan pepaya, menjadi korban. Pemprov DKI Jakarta telah menyalurkan bantuan sebesar Rp 5 juta kepada masing-masing pedagang terdampak.
Selain itu, pedagang juga diberikan kemudahan akses kredit usaha melalui Bank Jakarta. Seluruh area yang terdampak kebakaran telah diasuransikan, sehingga proses renovasi akan dilakukan melalui mekanisme asuransi.
Ke depan, Pemprov DKI berkomitmen untuk menambah fasilitas keselamatan, termasuk hidran kebakaran, serta memperkuat sistem kelistrikan guna mencegah terulangnya kejadian serupa.






