Berita

Pedagang Durian Kalibata Ikhlas Dagangan ‘Gosong’ Dibagi-bagi Pasca Ricuh ‘Mata Elang’

Advertisement

Jakarta – Kericuhan yang berujung pembakaran kios dan kendaraan di Kalibata, Jakarta Selatan, pasca insiden pengeroyokan ‘mata elang’ meninggalkan duka mendalam bagi para pedagang. Lapak mereka rusak parah, bahkan barang dagangan tak lagi utuh. Pada Jumat (12/12) lalu, sejumlah buah durian yang berceceran di lokasi kejadian menjadi pemandangan tak terduga. Warga dan pengendara yang melintas tak menyia-nyiakan kesempatan, mereka mengambil durian yang sebagian telah hangus terbakar.

Irwan (31), seorang pedagang durian di depan Taman Makam Pahlawan Kalibata, menyatakan keikhlasannya saat warga mengambil duriannya yang terdampak kericuhan. Buah durian yang masih layak maupun yang sudah hangus menjadi sasaran warga. “Saya sih enggak apa-apa, ikhlas lillahi taala. Moga-moga Allah mengganti yang lebih dari rezeki-rezeki yang sekarang,” ujar Irwan saat ditemui di lokasi, Minggu (14/12/2025).

Irwan merinci, sekitar 200 buah durian yang ia jajakan malam itu, dengan total nilai yang bisa mencapai belasan juta rupiah, belum termasuk kerusakan pada tenda, timbangan, dan kursi. “Semisal ada 100 buah, kalau satu butir Rp 35 ribu sudah Rp 3,5 juta. Itu punya saya ada 200 buah, hilang itu. Belum termasuk tenda, gerobak, meja, kursi, lampu, timbangan, pisau, dan sebagainya,” jelasnya.

Ia menceritakan, pada hari kejadian, ia dan lima pedagang durian lainnya telah menutup lapak sekitar pukul 19.00 WIB dan memilih mengamankan diri ke permukiman warga. Tak disangka, dagangannya justru menjadi korban pembakaran. “Sekitar jam 02.00 WIB saya cek, ternyata sudah habis terbakar,” tuturnya.

Sumanta (41), pedagang durian lainnya, mengaku tak berani mendekati lapaknya saat kericuhan berlangsung. Ia baru sebulan membuka lapak di kawasan Kalibata. “Saya baru sebulan juga belum. Balik modal juga pasti belum, sekarang udah hilang tempat cari nafkah kita,” keluhnya.

Advertisement

Sumanta berharap ada pihak pemerintah atau pihak terkait yang bertanggung jawab atas insiden ini. Ia menekankan bahwa modal untuk berdagang durian tidak sedikit, apalagi itu merupakan satu-satunya sumber penghidupannya. “Dan terutama keinginan kita sih, pedagang bisa dagang, buka lagi di sini. Ada yang tanggung jawab, uang belasan juta buat kita nggak tiba-tiba ‘turun dari langit’,” harapnya.

Insiden pengeroyokan yang memicu kericuhan ini terjadi pada Kamis (11/12) pukul 15.45 WIB di area parkir depan TMP Kalibata. Polsek Pancoran menerima laporan pengeroyokan dari dua orang pria. Setibanya di lokasi, petugas menemukan satu korban meninggal dunia dan satu lainnya dalam kondisi kritis.

Penyelidikan polisi mengungkap enam terduga pelaku pengeroyokan tersebut merupakan anggota Polri yang berdinas di Mabes Polri. “Ada pun keenam tersangka tersebut merupakan anggota dari satuan pelayan markas di Mabes Polri,” kata Trunoyudo, Kabid Humas Polda Metro Jaya. Keenam tersangka kini menjalani dua proses hukum berbeda. Secara pidana, mereka dijerat Pasal 170 KUHP ayat 3 tentang kekerasan yang mengakibatkan matinya orang.

Advertisement